Temui Bupati Gowa, Pimpinan Pompes Nurfadilah Bahas Ini

GOWA, BERITA-SULSEL.COM – Tertarik dengan program yang dicanangkan Pemkab Gowa di bidang pendidikan, pimpinan Pondok Pesantren Nurfadillah yang berlokasi di Jalan Mangka Dg. Bombong, Kecamatan Sombaopu, melakukan audience dengan Adnan Purictha IYL.

Ketua dan Direktur Pondok Pesantren, Prof Dr.H.Tawary Rahamma, MA diterima langsung Bupati Gowa, Adnan Purichta IYL diruang kerjanya, Selasa (6/1/2018).


 Tawari Rahamma, menjelaskan kunjungannya untuk bersilaturahmi sekaligus konsultasi tentang program pemerintah Gowa dibidang pendidikan.

“Kami tertarik dengan program pemerintah yang ingin menjadikan Kabupaten Gowa sebagai Kabupaten Pendidikan. Ini satu -satunya daerah di Sulawesi Selatan yang sempat bapak sebut dalam sambutan setelah pelaksanaan Sholat Jumat di Masjid Nurfadillah beberapa waktu lalu,” ungkapnya.

Kata dia, yayasan ini merupakan sebuah lembaga pendidikan dan pembelajaran yang handal dalam mendidik, mengembangkan dan membina potensi anak didik.

“Jadi yayasan ini selain mendidik, kami juga membina bakat dan potensinya guna menjadikan mereka sebagai insan muda yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, sehat, kreatif, mandiri, dan demokratis serta bertanggung jawab sebagai pribadi, warga masyarakat dan hamba Allah,” ujarnya.

Adnan menyambut hangat kedatangan ketua yayasan beserta rombongan dengan harapan Pondok Pesantren ini dapat terus berkembang dan mendukung program pemerintah dibidang pendidikan.

Kata dia, berbicara tentang keinginan dari pemerintah yang ingin menjadikan Kabupaten Gowa sebagai kabupaten pendidikan, itu sebenarnya sudah sangat wajar. Pihaknya telah melaunching beberapa program pendidikan, walaupun hasilnya akan dirasakan 25 tahun kedepan.

“Kabupaten pendidikan sebenarnya, adalah sistem persekolahan, yang bisa didapatkan jika kabupaten tersebut dapat memenuhi 27 indikator, dan saat ini kita sudah memenuhi targetnya hingga 18 indikator, salah satunya adalah setiap Pengawas sekolah hanya bisa mengawasi 8 sekolah saja, tidak boleh lebih dari itu,” jelas bupati termuda di KTI kepada jajaran pengurus Ponpes Nurfadillah.

Indikator yang harus dipenuhi adalah jarak rumah siswa dari sekolah tidak lebih dari 1,5 Kilometer, serta jumlah murid dalam kelas tidak boleh lebih dari 32 orang saja, dan yang jadi kendala saat ini adanya pengalihan kewenangan pemerintah daerah untuk tingkat SMA sederajat diambil alih oleh pemerintah Provinsi, tapi saya tetap optimis kiranya tahun depan Kabupaten Gowa sudah dapat menyandang predikat sebagai Kabupaten Pendidikan satu-satunya di Sulsel. (an)

Comment