Ringankan Beban Orang Tua, Pemerhati Pendidikan Apresiasi Program IYL-Cakka Tak Wajibkan Seragam Sekolah

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM — Apresiasi terhadap rencana Pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkar (IYL-Cakka) untuk menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang tidak mewajibkan siswa/siswa menggunakan seragam sekolah terus berdatangan.

Kali ini datang dari aktivis dan pemerhati pendidikan Sulsel, yakni Direktur Lensa Cendikia Indonesia, Zulfahmi. Dia menilai memajukan pendidikan tidak harus monoton pada seragam anak sekolah, seperti SD, SMP dan SMA sederajat.


Akan tetapi, menurutnya harus fokus pada peningkatan kualitas peserta didik. Apalagi, apa yang direncanakan Ichsan telah memiliki dasar konsep implementasi melalui disertasi doktoral eks Bupati Gowa dua periode ini.

“Nafasnya pendidikan itu sangat benar ada pada implementasi kualitas peserta didik. Jadi jika ada penegasan bahwa yang sekolah itu adalah otaknya bukan seragamnya, memang benar,” kata Zulfahmi, Senin (12/2/2018).

Akan tetapi, dia menegaskan, dalam implementasi pendidikan itu juga harus diberikan support khusus pada pendekatan etika dan adab. Sehingga, dia menyarankan agar Ichsan bisa memastikan implementasi itu bisa berjalan maksimal.

“Jika fokus itu menjadi target. Harus ada jenjang evaluasi. Maksudnya harus dipastikan. Apakah implementasi kualitas pendidikan ini bisa maksimal. Saya kira konsep itu juga perlu disiapkan,” kata dia.

Lebih jauh dia menilai, dengan tidak mewajibkan menggunakan seragam akan mengurangi beban orang tua peserta didik berkaitan tekhnis-tekhnis seragam.

Selain itu, melalui rencana kebijakan ini, Zulfahmi menegaskan agar mampu menjadi medium untuk menghilangkan Pungutan Liar (Pungli) yang cenderung muaranya juga berasal dari seragam sekolah.

“Pungli ini juga harus ditekan. Saya kira kebijakan ini akan menjadi medium antara kebiasaan Pungli di institusi pendidikan,” tegasnya.(*)

Comment