Terseok Menuju Pilkada, Umar-Madeng Pilih Berhenti

BONE, BERITA-SULSEL.COM — Kerikil-kerikil tajam rupanya tak henti menghadang jalan bapaslon Umar-Madeng menuju Pilkada, Juni mendatang.
Berkali merasakan intimidasi dan kecurangan, tim Umar-Madeng kembali mendatangi kantor KPUD Bone yang terletak di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Biru Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone, Jumat (16/2/18) sekitar pukul 13.30 wita.
Tak mendapat respon, Umar-Madeng bersama timnya beranjak ke kantor Panwas yang hanya berjarak ratusan meter dari kantor KPUD Bone.
Risalul Umar, didepan Ketua Panwas, Jumria, mengatakan akan menghentikan proses verifikasi faktual karena dianggap percuma sementara pihaknya banyak menerima intimidasi dan kecurangan.
“Untuk menjamin pilkada berikutnya aman,  kami menolak untuk tidak melanjutkan verifikasi. Keterlibatan aparat desa yang buat kami dipersekusi dan itu bisa dibuktikan dengan rekaman” tegas Umar.
Hal senada diungkapkan Andi Mappamadeng Dewang.
“Daripada kami lanjutkan verifikasi tidak ada juga gunanya, lebih baik tidak usah karena  semua masyarakat juga sudah ketakutan, heran kenapa Bone bisa jadi begini, itu yang kami pertanyakan, ditahap awal KPU sudah salah dan bukan tidak mungkin tahap dua lebih salah lagi” ungkap Madeng.
Menanggapi segala keluhan Umar-Madeng, komisioner Panwas, Muh Alwi, tidak bisa membuat keputusan karena aspirasi tersebut baru saja diterima walaupun hal itu sudah didengungkan tim Umar-Madeng jauh-jauh hari sebelumnya.
“Kami tidak akan pertaruhkan lembaga kami dan kami sudah melakukan pengawasan sesuai proses yang ada. Kami belum bisa simpulkan karena aspirasi ini baru kami terima, mungkin bisa disimpulkan saja dulu dan biarkan proses tetap berjalan” kata Alwi.
Sampai detik ini, Alwi mengaku belum mendapatkan bukti akurat di lapangan terkait dugaan intimidasi yang dilakukan oleh aparat Desa. Karenanya, Alwi meminta pihak Umar-Madeng mengumpulkan bukti dan memperlihatkannya pada Panwas, termasuk bukti rekaman yang diklaim dimiliki tim Umar-Madeng. (eka)


Comment