Sistem Pertanian Digital Berpotensi Tingkatkan Minat Pemuda

JAKARTA, BERITA-SULSEL.COM – Teknologi digital bisa dimanfaatkan selama proses on farm dan off farm dalam bidang pertanian. Potensi sistem pertanian digital juga memiliki peluang besar untuk meningkatkan minat dan kreativitas anak muda menggeluti bidang pertanian yang selama ini mulai menurun.

“Potensi generasi muda memiliki andil besar dalam perubahan sistem pertanian di Indonesia, karena pemuda lebih adaptif terhadap adanya perubahan dan memiliki semangat yang lebih besar sehingga bisa lebih produktif,” kata Anggota Komisi IV DPR RI Kasriyah dalam rilisnya kepada Parlementaria, Rabu (25/4/2018).


Kasriyah mengatakan, sistem pertanian berbasis IT dapat digunakan untuk mengawasi dan mengetahui kebutuhan tanaman. Sistem informasi dapat mengirimkan pesan singkat yang dikirimkan oleh aplikasi atau melihat langsung lokasi pertanian dengan kamera CCTV.

Terlebih dengan adanya teknologi kamera drone, pengontrolan terhadap landscape lahan-lahan pertanian semakin mudah dilakukan. Sementara untuk proses off farm, teknologi digital dapat diaplikasikan untuk proses pemasaran dan traceability (ketelusuran) dalam rantai distribusi.

“Adanya sistem traceability akan meningkatkan sistem transparansi pada semua mata rantai produksi pertanian dari hulu ke hilir, sehingga akan meningkatkan citra pertanian Indonesia yang sehat di mata konsumen global, dengan kata lain mampu mengantisipasi penolakan produk pertanian Indonesia di luar negeri,” jelasnya.

Menurutnya, hal ini merupakan upaya penyesuaian dalam era globalisasi dan perdagangan bebas dengan tuntutan pasar dan konsumen yang semakin cermat, peduli, dan teliti terhadap produk pertanian yang dibeli, oleh sebab itu kemudahan traceability menjadi tuntutan yang utama.

“Sistem pertanian digital dapat menjadi solusi untuk mengatasi persoalan carut marut pangan dalam negeri yang lebih tertata untuk membuat proses kebijakan. Dengan adanya sistem pertanian digital pemerintah dapat mengontrol komoditas apa yang ditanam dan dipanen dari daerah satu ke daerah lainnya,” papar Kasriyah.

Melalui sistem ini, pemerintah dapat lebih mudah mengetahui wilayah mana yang sedang surplus dan defisit pangan, sehingga lebih mudah dicarikan solusinya, lanjutnya. Bagi petani dan konsumen, sistem pertanian digital akan sangat membantu menghindari dan meminimalisir permainan harga oleh cukong dan mafia pangan.

“Adanya sistem pertanian digital akan mempermudah distribusi dari petani hingga konsumen dengan memperpendek sistem rantai pasok pangan. Sistem pertanian digital tidak terbatas waktu dan tempat untuk mengaksesnya dan berpeluang meningkatkan keberdayaan petani,” tegas Kasriyah.

Ia berharap, dengan sistem pertanian digital akan mampu menurunkan ketimpangan akses pangan, mempercepat pemenuhan kebutuhan pangan dari satu daerah ke daerah lainnya dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan perekonomian di Indonesia.

“Pertanian era digital merupakan peluang sekaligus tantangan bagi masyarakat Indonesia. Persoalan yang mendasar adalah bagaimana adanya sistem pertanian digital ini dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas dan masif,” tuturnya.

Kasriyah menyampaikan bahwa tugas utama pemerintah dan pemangku kepentingan yaitu mengedukasi petani untuk dapat beralih dari sistem tradisional ke sistem yang berbasis digital.

“Langkah yang paling mudah dilakukan yaitu merangkul dan mendorong generasi muda untuk terlibat aktif dan terjun ke bidang pertanian di era digital,” pungkasnya. (dep/sf)

Comment