Mari Mengenal Lebih Dalam Apa Itu Gula Rafinasi

BERITA-SULSEL.COM – Pada dasarnya, kita membutuhkan gula dalam setiap asupan menu harian agar tubuh dapat berenergi dalam menjalani aktivitas sepanjang hari. Namun, harus diperhatikan kadar yang tepat dengan jenis gula yang sesuai dan baik diolah di dalam tubuh, apakah jenis gula alami atau jenis gula rafinasi.

Mungkin masih banyak yang belum bisa membedakan antara gula alami dengan gula rafinasi sehingga menganggap kedua hal tersebut sama saja dan dikonsumsi sembarangan.


Nah, bagi Anda yang belum mampu membedakan keduanya, yuk kita simak bersama artikel berikut agar dapat menambah kesadaran akan risiko kesehatan jika mengonsumsi gula rafinasi melebihi batasnya.

Lebih dekat mengenal gula rafinasi
Gula, menurut bahasa medis, merupakan sebuah jenis karbohidrat yang bisa diubah menjadi glukosa dan digunakan oleh tubuh sebagai energi agar dapat menjalankan fungsinya. Lalu, apa perbedaan gula alami dengan gula rafinasi.

Gula alami merupakan gula yang terdapat dalam buah-buahan dan susu murni. Gula jenis ini sangat penting bagi tubuh dalam menjalankan fungsi-fungsinya dan mencegah timbulnya berbagai penyakit berat seperti kanker, diabetes dan penyakit jantung.

Sementara itu, gula rafinasi atau juga biasa disebut refined sugar, merupakan gula mentah yang telah melalui proses rafinasi sehingga menjadi produk gula yang Anda gunakan sebagai campuran kopi, teh atau kue dalam menu camilan sehari-hari, Gula pasir, gula bubuk dan biang gula. Nah, para ahli kesehatan menyarankan untuk mengurangi konsumsi dari gula rafinasi, mengingat dampak kesehatan yang diakibatkannya, seperti penyakit diabetes.

Gula alami dan gula rafinasi dari sisi kesehatan
Memang, sebagian besar masyarakat lebih senang mengonsumsi gula rafinasi dibandingkan gula alami karena terasa lebih nikmat di lidah. Walau begitu, gula alami terbukti lebih ampuh menjaga kebugaran tubuh Anda setiap hari, lho.

Bagaimana ini bisa terjadi? Rupanya, tubuh mencerna gula alami secara berbeda dengan gula rafinasi.

Julie Baker, pakar kesehatan dari Atalanta, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa gula rafinasi diserap dengan cepat oleh tubuh dan membuat produksi insulin dan gula darah meroket. Karena penyerapan berlangsung dengan cepat, Anda merasa kurang kenyang meskipun telah mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalori.

Berbeda degan gula rafinasi, gula alami membuat sistem metabolisme berjalan dengan lambat sehingga Anda merasa kenyang lebih lama.

Menurut MyPlate.gov, Anda disarankan untuk membatasi asupan gula rafinasi karena sifatnya yang adiktif sehingga bisa berujung pada asupan yang berlebihan. Nah, asupan yang berlebihan ini, menurut banyak penelitian, terbukti bisa memicu penyakit yang berhubungan dengan darah, seperti diabetes.

Alternatif dari gula rafinasi
Berbicara zat pemanis, madu merupakan pemanis makanan yang bersifat alami dan telah digunakan sejak dahulu kala. Seperti yang sudah diketahui bersama, madu memiliki segudang nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan seperti antioksidan, vitamin dan mineral.

Sirup maple juga bisa menjadi alternatif yang baik dari gula rafinasi. Meskipun tidak semanis madu, sirup ini memiliki nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh jantung dan sistem kekebalan tubuh, lho.

Selain itu, buah atau olahan kurma dikenal kaya akan serat yang baik bagi kesehatan pencernaan Anda. Mencampur kurma pada olahan kue atau makanan lain bisa menjadi pilihan yang lebih baik daripada mencampurnya dengan gula rafinasi.

Itulah perbedaan gula alami dengan gula rafinasi, serta bagaimana fungsi tubuh dalam merespon kedua jenis gula tersebut. Kini, Anda sudah mengenal gula rafinasi lebih dekat, kan? Semoga hal ini dapat menginspirasi Anda untuk menjalani pola hidup yang lebih sehat, ya. Semoga bermanfaat!

Jaga kesehatan Anda dengan gunakan fitur ‘Tanya Dokter’ untuk diskusikan permasalahan kesehatan Anda. GRATIS! Download aplikasi Go Dok, di sini.

Comment