Akademisi Ingatkan Kandidat Gubernur Jangan Suka Bohong

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Kalangan akademisi menyayangkan pejabat publik maupun kandidat di pilkada yang piawai berbohong. Sebab selain merugikan masyarakat, juga akan bersampak pada personal pemimpin tersebut.

Akademisi dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM), Syahrir mengingatkan, kebiasaan pejabat publik yang menjanjikan sesuatu namun tidak direalisasikan, akan berpengaruh pada kepercayaan publik.


“Ini sebenarnya warning tidak hanya ke NA (Nurdin Abdullah), tapi semua Paslon yang ikut kontestasi bahwa harus lebih berhati-hati dalam membuat statement,” kata Syahrier, saat ditanya wartawan, Kamis (24/5/2018).

Menurutnya pernyataan atau janji yang tidak ditepati, pasti akan mendapat kritik dari masyarakat. Dan bisa saja akan menjadi pintu masuk masyarakat untuk tidak lagi percaya.

“Salah sedikit saja akan menuai kritik dari masyarakat. Dan ini pasti akan berpengaruh ke masyarakat pemilih termasuk tingkat kepercayaan masyarakat akan berkurang,” tandasnya.

Sekadar diketahui, NA yang maju sebagai kandidat gubernur, memang sedang menuai kritik. Pasalnya, banyak perkataannnya yang bertolakbelakang dengan kenyataan.

Selain janjinya akan melakukan ekspor perdana nikel 5 Mei tak mampu diwujudkan, juga beragam kebijakannya di Bantaeng tidak sesuai dengan perkataannya. Seperti soal rumah sakit berstandar international, kenyataannya hanya berstatus tipe C.

Tidak hanya itu saja, pabrik pengalengan ikan yang dibangga-banggakan NA, juga belakangan dikabarkan tidak berfungsi. Bahkan, di tempat ini hanya ada bangunan kumuh yang mulai roboh tanpa aktivitas apapun.

Selain itu juga banyak pernyataannya yang diduga sangat tidak sesuai fakta, meski sering digembor-gemborkan lewat pencitraan opini di media.##

Comment