Jurusan Tehnik Sepeda Motor dan Tata Busana SMK Garudaya Paling Diminati

GOWA, BERITA-SULSEL.COM – SMK Garudaya yang beralamat di Bontocaradde Kelurahan Tamallayang Kecamatan Bontonompo, Gowa menerima  tujuh rombongan belajar yang terbagi dalam empat jurusan.

Kepala Sekolah SMK Garudaya, Andi Kahar Iskandar mengatakan setiap rombel diisi 35 orang siswa.  Saat ini dari 259 orang yang mengambil formulir pendaftaran,  yang sudah mengembalikan formulir sebanyak 219 orang.


Jumlah ini, kata Kahar, kemungkinan masih akan bertambah mengingat jadwal penerimaan masih akan dibuka hingga beberapa hari ke depan. “Ke 219 orang siswa baru yang sudah mengembalikan formulir ini sedang menjalani proses orientasi pengenalan sekolah,” kata Kahar di ruang kerjanya, Sabtu siang (21/7).

Ia menyampaikan dari empat jurusan yang ada di sekolahnya, masing-masing, administrasi perkantoran, tata busana, Tehnik Kendaraan Ringan (TKR) atau mobil dan Tehnik Sepeda Motor (TSM) yang paling banyak diminati adalah tata busana dan jurusan TSM.

Khusus jurusan TSM lanjut Kahar, pihaknya membangun kerjasama dengan pihak Astra Honda Motor (AHM). “Untuk jurusan TSM, kita khusus pelajari motor merek honda. Dan Alhamdulillah, sudah lima tahun kami menjalin kerjasama,” ungkapnya.

Secara gamblang, Kahar menjelaskan, dalam kerja sama yang dibangun dengan pihak AHM, selain siswa melakukan kerja praktek industri di bengkel-bengkel resmi Honda, para siswa juga diberikan diklat di ruang laboratorium dari para instruktur yang didatangkan langsung pihak AHM ke sekolah.

Kata Kahar, lulusan SMK Garudaya yang mengambil jurusan TSM kemudian direkruk secara bertahap sebagai tenaga kerja  dan di tempatkan sesuai dengan kebutuhan bengkel honda yang ada di seluruh tanah air.

Sementara untuk jurusan TKR, lanjut Kahar, saat ini pihakhya tenga menjajaki kerjasama dengan pihak Toyota.

“Kami sudah memasukkan permohonan kerjasama ke Toyota, mudah-mudahan permohonan yang kami sudah masukkan bisa diterima,” ucapnya.

Meski peminat jurusan  TSM cukup besar namun Kahar mengakui pendaftar yang bisa diterima jumlahnya terbatas. “Khusus jurusan TSM, yang kami terima tahun ini hanya 48 orang,” sebutnya.

Sementara jurusan tata busana, siswa bukan hanya diajarkan untuk bisa menjahit namun lebih dari itu siswa diharapkan dapat menjadi seorang desainer.

“Jadi motto kita anak-anak yang bisa menjahit belum tentu bisa menjadi desainer namun seorang desainer sudah jelas dapat menguasai tata cara menjahit yang baik termasuk tehnik menjahit yang benar,” ujar Kahar. (an).

 

 

Comment