Ryan Latief : Negara Gagal Bayar Utang, China Kuasai Indonesia

BERITA-SULSEL.COM – Panglima Pemenangan Prabowo – Sandi (PAS) 08 Sulsel Ryan Latief kembali mengingatkan masyarakat Indonesia agar bisa menentukan sikap secara obyektif 2019 mendatang.

“Menghadapi perosalan bangsa saat ini kita harus segera Blbangkit bersama untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kita harus bersatu bergerak dan siap melakukan perubahan,” ujar Ryan dalam rapat tudang sipulung di Mabes PAS 08 Sulsel, Senin 10 September 2018.


Pertemuan dengan tujuan mengenang momen sejarah Supersemar tersebut, Ryan kembali mengingatkan semua pihak guna melakukan perubahan.

Kata dia, ada dua pilihan yang harus dilakukan yakni kepunahan menjadi bangsa Indonesia atau tetap menjadi bangsa yang besar

“Isu globalisasi saat ini adalah oerubahan iklim. Hal ini membawa dampak besar kehidupan manusia di muka bumi. Salah satunya Indonesia sebagai negara yang kaya akan sumber daya alam dan energi,” paparnya.

Menurut Ryan, perubahan bisa terjadi terhadap disemua negara di dunia jika tidak mampu mempersiapkan diri. Hal ini juga berlaku di Indonesia. Bisa berdampak negatif, terjadinya krisis pangan dan energi, kesenjangan sosial serta kalah bersaing dengan negara lain.

“Dampak lain yang akan dialami Indoneaia akan adanya perubahan geo politik dan startegi. Artinya, idiologi bangsa akan terancam,” terangnya.

Salah satu contoh, tegas Ryan, saat ini ambisi China menguasai dunia dengan mengaktifkan lagi jalur sutera, dimana Indonesia salah satu incaran untuk dikuasai.

Posisi Indonesia sangat strategis dengan melakukan invasi senyap bertopeng investasi, selanjutnya menguasai Indonesia secara ekonomi dan politik.

“Disitulah akan terjadi benturan peradaban di Indonesia, saat ini fase tersebut telah terjadi di Indonesia. China telah menguasai infrastruktur di Indonesia. Mereka membangun reklamasi serta sumber energi pertambangan,” paparnya.

Tak hanya itu, tambah Ryan, China juga memasukkan buruh secara besar-besaran, baik yang legal maupun ilegal. Mereka menggunakan visa kerja dan wisata yang tidak sesuai peruntukannya. Kemudian secara muda mendapatkan EKTP dan fasilitas lainnya.

Ryan kembali mengingatkan semua pihak untuk waspada dan menghentikan penguasaan tersebut. Apalagi, Indonesia diambang krisis keuangan akibat semakin meningkatnya utang luar negeri.

“Utang ke China sangat besar. Indonesi terancam gagal bayar utang, negara dikuasai,” paparnya.

“Sudah banyak contoh negara yang harus diambil alih oleh China. Empat negara yang gagal membayar utang ke China adalah Zimbabwe, Nigeria, Sri Lanka dan Pakistan.

Ryan Latief menginstruksikan kepada seluruh relawan Prabowo-Sandi untuk mengambil langkah waspada, terus sosialisasikan dan informasikan ke masyarakat agar menentukan sikap secara ibyektif dengan memilih pemimpin berjiwa patriot, negarawanan, nasionalis dan tegas.

Ryan juga menyampaikan, dirinya telah bertemu dengan ketua tim pemenang Prabowo – Sandi, Jendral Purnawirawan
Djoko Santoso tanggal 8 September 2018.

“Dari pertemuan itu, dirumuskan beberapa point yang harus dilakukan, pertama membangun faham dan kesadaran hidup sebagai bangsa Indonesi seutuhnya.

Setelah itu, melakukan konsolidasi nasional dan revitalisasi serta kewaspadaan. Termasuk
mengerakkan ekonomi kerakyatan.

Selain itu, rekonstruksi konstitusi kembali pada UUD45 dan Pancasila seutuhnya. Melakukan kekuatan pangan nasional. Memilih pemimpin pancasilais serta melakukan doa bersama meminta pertolongan Allah SWT. (*)

Comment