Amran Mahmud Tudang Sipulung Bareng Mahasiswa Wajo di Yogyakarta

YOGYAKARTA, BERITA-SULSEL.COM – Sehari setelah menghadiri pelantikan pengurus Kepmawa Yogyakarta periode 2018-2019, Bupati Wajo terpilih Amran Mahmud, juga mengikuti kegiatan ‘Tudang Sipulung’ yang dirangkaikan dialog dengan para mahasiswa di Umbulharjo, Yogyakarta, Rabu (12/9/2018) malam.

Amran Mahmud tampil sebagai narasumber bersama sejumlah akademisi dan alumni Kepmawa Yogyakarta. Seperti, Prof. Dr. Ir. Ali Agus, DAA., DEA., IPU ( Dekan Fakultas Peternakan UGM Yogyakarta), serta dan Elfrianto, ST selaku Tim Transisi Bupati Terpilih  Kabupaten Wajo.


Dalam dialog tersebut, Amran Mahmud memaparkan potensi yg dimiliki oleh Wajo baik dari SDA maupun SDMnya. Menurutnya, Pemerintah yang akan datang fokus dalam pengembangan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan pertambakan serta pengembangan parawisata dan bahan baku sutera.

“Harapan pemerintah kedepan, salah satunya bagaimana menjadikan Wajo dengan penghasil ternak terbesar di lndonesia. Dan kita berharap juga ada kerjasama dengan Dekan Fakultas Peternakan UGM,” urai Amran Mahmud.

Ia mengurai, selain kerjasama dengan berbagai universitas di Sulsel, kedepannya Amran membuka ruang bagi mahasiswa peternakan UGM untuk KKN di Wajo demi mendukung program tersebut.

“Begitu pun kelak kita berusaha menciptakan 10.000 wirausahaan muda, serta melahirkan mahasiswa-mahasiswa yang berjiwa enterpreneur. Artinya, setelah selesai kuliah bukan sibuk mencari kerja, tapi menciptakan lapangan kerja baru,” tambahnya.

Tak kalah penting, lanjut akademisi ini, ada reformasi birokrasi. Hal ini dianggap penting demi mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, memiliki komitmen, amanah, dan siap melayani masyarakat.

Selain itu, Amran juga menitip pesan, agar
mahasiswa bisa menjadi intelektual yang hebat. Harus fokus belajar mengembangkan potensi diri dan  banyak membangun jaringan. Begitu memiliki ideologi dan idealisme yang kokoh.

“Mahasiswa yang hebat dan unggul yaitu mahasiswa yg memiliki integritas dan komitmen. Jangan gadaikan ideologi dan idealisme hanya karena kepentingan pragmatis,” pesannya.

Sementara itu, Prof Ali Agus mengatakan, kepemimpinan Wajo kedepan adalah pemimpin yang mempunyai sift skill dan integritas. Hal itu dibutuhkan untuk menciptakan program pemerintah yang menyehatkan.

“Bagi mahasiswa jadilah generasi yang berkarakter, jangan pernah melupakan tanah air. Kembalikah ke kampung halaman, kelola dan kembangkan segala potensi yang ada,” terangnya.

Narasumber lain, Elfrianto menjelaskan, pemerintah harus hadir ditengah masyarakat untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi selama ini. Pemerintahan yang dibangun berdasarkan pendekatan prestasi, kinerja, dan profesionalisme, bukan dari pendekatan materi.

“Mahasiswa yang merupakan aset terpenting yang dimiliki daerah sebagai generasi penerus harus menjadi mahasiswa unggul generasi yang mampu bersaing diera globalisasi ini,” terangnya.

“Untuk dapat bersaing, maka dari itu harus memiliki Idiologi dan idealisme yang kuat, kreativitas, dan integritas sehingga menjadi kaum intelektual yang unggu dan banyak manfaatnya antar sesama,” pungkasnya.(*)

Comment