Otak Pembakaran Rumah dan Pembunuhan Satu Keluarga di Makassar Meninggal di Lapas

BERITA-SULSEL.COM – Akbar Daeng Ampuh (32), Otak pembunuhan satu keluarga sekaligus gembong narkoba meninggal dunia di kamar isolasi dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1A Makassar, di Jalan Sultan Alauddin Kota Makassar Senin (22/10/2018) pagi.

Dilansir dari ucnews.com (22/10/2018), kabar kematian Akbar Daeng Ampuh baru diketahui Kalapas setelah diberitahu anak buahnya saat setelah apel pagi.


Daeng Ampuh diduga karena bunuh diri. Hal ini disampaikan ayah Daeng Ampuh, Sangkir Daeng Katti (50) saat berada di Lapas.

“Akbar Daeng Ampuh disimpan di kamar isolasi, dirantai dan tidak bisa lagi dibesuk,” ujar Daeng Katti, Senin (22/10/2018).

Kepala Lapas Kelas I Makassar, Budi Sarwono mengatakan, membantah tuduhan keluarga soal Daeng Ampuh yang tak bisa dibesuk. Kata dia, kamar isolasi yang ditempati Daeng Ampuh bekas kamar Tipikor di Blok D. Selama berada di kamar Isolasi Daeng Ampuh telah mendapat izin besuk dari pihak Lapas.

“Daeng Ampuh sudah dibesuk istri dan anaknya satu bulan lalu. Ketiga saya tahu meninggal, langkah yang saya ambil yakni telefon penyidik dan kapolsek,” ujar Budi

Menurut Budi, sejak Daeng Ampuh kembali ke Lapas Makassar pengaruhnya sangat luar bisa dengan kondisi kaki dan tangan diborgol.

“Di ruangan isolasi itu, kami juga tempatkan petugas agar bisa mengawasinya,” ujarnya.

Sebelumnya, otak dibalik pembakaran rumah yang menewaskan 6 orang sekeluarga ini adalah napi Lapas Klas 1 Gunung Sari Makassar yang masih menjalani hukuman dalam kasus pembunuhan dengan hukuman pidana 12 tahun, dan baru menjalani 5 tahun.

Fahri diketahui memiliki utang 9 paket sabu-sabu kepada Daeng Ampuh dan nilai utangnya berjumlah Rp 10 juta. Nara pidana tersebut memerintahkan anak buahnya bernama Andi Muhammad Ilham dan Ramma untuk menagih utang kepada Fahri, salah satu korban yang tewas terbakar.

Keduanya menyiramkan bensin dan membakar rumah Haji Sanusi, kakek dari Fahri. Atas kejadian ini, 6 orang tewas terbakar di dalam rumah. (*)

Comment