Alumni STIKES Mega Buana Palopo Bekerja di Riyadh dan Taiwan

PALOPO, BERITA-SULSEL.COM – STIKES Mega Palopo telah menelorkan 1758 tenaga kesehatan. Mereka ini menyebar dan bekerja pada kantor pemerintah dan swasta.

Beberapa alumni bekerja di luar negeri yakni  di Riyadh dan Taiwan.


Ketua STIKES Mega Palopo, Dr. Nilawati Uly, S.Si,Apt,M.Kes, Minggu (4/11/2018) mengatakan, wisuda pihaknya kembali  mencetak 279 alumni tenagaq kesehatan dari Prodi Profesi ners dan S1 Ilmu Keperawatan.

S1 Kesehatan Masyarakat angkatan ke enam, dan Kebidanan Program Sarjana Terapan angkatan kesembilan.

Alumni itu  tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia sebagai pegawai negeri sipil, pegawai swasta, dosen, praktisi kesehatan.

Beberapa alumni  melanjutkan pendidikan Program Magister di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Universitas Padjajaran Bandung, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Selain itu alumni STIKES Mega Buana juga sudah bekerja di luar negeri yaitu di Riyadh dan Taiwan.

Peningkatan jumlah pendaftar mahasiswa baru setiap tahunnya terus bertambah, pada tahun ini penerimaan mahasiswa baru, dilaksanakan pada bulan Mei sebelum pelaksanaan pendaftaran UMPTN.

Alhamdulillah kouta mahasiswa baru melebihi target tetapi komitmen STIKES Mega Buana untuk selalu berorientasi pada kualitas sehingga dalam melakukan seleksi mahasiswa baru dengan selektif.

Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman mahasiswa STIKES Mega Buana juga melakukan studi banding dengan mengunjungi dan mengikuti kuliah singkat di beberapa universitas dan Rumah Sakit  di Hongkong, Shenzen, Quangzhu, Macau, Korea Selatan, dan Jepang.

Perguruan tinggi telah memperoleh akreditasi B, dari Lembaga Akreditasi Mandiri  Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes).

“Akreditasi LAM-PTKes ini merupakan jaminan  mendapatkan pekerjaan yang layak di dalam dan luar negeri,” tegas Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi, Prof. Dr. Jasruddin, M.Si, mengapresiasi capaian prestasi STIKES Mega Buana saat membawakan sambutannya.

“Saran saya, tinggikan SPP, tidak ada pendidikan berkualitas jika tidak mahal. Agar murah, saya rasa pemerintah dengan senang hati akan memberikan bantuan berupa subsidi biaya pendidikan. LLDIkti juga memiliki beasiswa,” lanjut Jasruddin. (*)

Comment