Luwu Utara Kabupaten Layak Anak, DP2PA Lantik Pengurus Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia

LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM – Penguatan gugus tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) dan pelantikan pengurus APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia) Cabang Luwu Utara, di Aula Lagaligo Kantor Bupati Luwu Utara, Senin (21/01/2019).

Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Luwu Utara dan dihadiri Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Leny Nurhayati Rosalin.


Selain itu, hadir juga Ketua Umum Apsai, Luhur Budijarso beserta Anggota Apsai, Pengusaha, Forum anak, Camat se kabupaten Luwu Utara, Kepala Desa/Kelurahan se Kabupaten Luwu Utara, Pimpinan SKPD, TP. PKK, Ketua Bhayangkari Cabang Luwu Utara, Hana Boy, WakaPolres Luwu Utara, Kompol Amir Majid dan Asisten lll Kabupaten Luwu Utara, Kasrum.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri mengatakan, kehadiran Deputi kembang anak dan ketua Apsai merupakan kebahagiaan tersendiri bagi Luwu Utara.

Kata dia, dengan adanya pertemuan pada hari ini, memberi wawasan dan pemahaman terhadap para stakeholder dalam mengawal seluruh bentuk kebijakan terhadap layanan anak anak kita khususnya di Luwu Utara.

“Di Luwu Utara ada sekitar 42,02% dari jumlah penduduk atau sekitar 124 933 jiwa. Layanan anak atau hak anak sebagaimana yang tertuang dalam indikator kabupaten layak anak menjadi tugas dan kewajiban kita bersama untuk mengimplementasikannya melalui berbagai kebijakan sesuai dengan tugas dan fungsi dengan harapan anak bisa menjadi generasi penerus bangsa,” ujarnya.

Kata Indah, Kabupaten Luwu Utara baru berusia hampir 19 tahun, luas wilayah 7502,5 km2 dengan jumlah penduduk sekitar 305.372 yang terdiri dari laki laki 153 296 atau 50,2% dan perempuan 152 076 atau 49,8%.

“Aspek pendidikan menjadi prioritas utama kami dalam pemenuhan hak-hak anak karena dalam lingkungan pendidikanlah sebagai komunikasi terbesar bagi anak,” ujarnya.

“Salah satu inovasi yang kami laksanakan di Kabupaten Luwu Utara untuk memenuhi hak anak ada dalam program sarjana mengajar yang di tempatkan pada daerah daerah yang sulit terjangkau termaksud di daerah pegunungan,” pungkasnya.

Sementara itu, Indah juga mengatakan, d tahun 2017 dan 2018 pihaknya telah mendapatkan pengakuan dari kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak RI sebagai Kabupaten Layak Anak.

Masih tatanan pratama, jelas Indahz, artinya diakui bahwa masih ada hak-hak anak yang belum terpenuhi di Kabupaten Luwu Utara sehingga belum menjadi tatanan utama.

“Pada kesempatan ini telah hadir para pengusaha dan para pimpinan perbankan yang telah bersedia untuk masuk dalam asosiasi pengusaha sahabat anak,” paparnya.

“Kami mengapresiasi kesediaannya, dengan bergabungnya para pengusaha berarti telah ada wadah sebagai tempat untuk berparti dalam aspek pembangunan anak sehingga dapat menambah kwantitas layanan yang bisa didapatkan oleh anak anak kita,” tutupnya.

Sementara itu, Deputi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Leny Nurhayati Rosalin mengatakan,
makhluk yang paling rentang di muka bumi ini adalah anak

“Mari kita merubah mendset kita, bagaimana caranya agar Luwu Utara menjadi kabupaten/kota layak anak, dengan cara pencegahan bullying di semua lingkungan seperti di sekolah dan rumah dan tidak ada lagi yang menikah di bawah umur,” tuturnya.

Di akhir acara penyerahan cendera mata dan Buku Masamba oleh Bupati Luwu Utara untuk Ibu Deputi tumbuh kembang anak pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kementerian republik indonesia dan ketua Pusat Apsai serta pelantikan Apsai Kabupaten Luwu Utara.(HMS)

Comment