Reorientasi Paradigma Pemuda, KNPI Sulsel Gelar Pelatihan Kepemimpinan

Ilmaddin Husain SPd
Pengurus KNPI Sulsel
Melaporkan dari Makassar
MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Pemuda harus memiliki karakter kepemimpinan yang kuat. Seyogyanya, sebagai agen perubahan, pemuda memiliki idealisme dan tidak terjebak pada pragmatisme. Selain itu, pemuda menjauhkan diri dari politik transaksional.
Demikian mengemuka dalam pelatihan kepemimpinan pemuda yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulawesi Selatan.
Ketua KNPI Sulawesi Selatan Imran Eka Saputra mengemukakan, pemuda hendaknya mengubah cara berpikir atau paradigma. Dalam hidup, jangan hanya memikirkan sandang, pangan, dan papan.
“Dalam hidup ini, ada ide dan cita-cita besar yang harus kita perjuangkan. Sebab prinsip materialistik adalah ketidakpuasan,” ujar Imran saat menjadi narasumber pelatihan kepemimpinan pemuda di Aula Kampus II Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sulawesi Selatan, Jalan Cendrawasih, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (26/1/2019) malam.
Kegiatan yang diinisiasi oleh Komisi Otonomi Daerah KNPI Sulawesi Selatan ini diikuti perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP).
Selain Ketua KNPI Sulawesi Selatan Imran Eka Saputra, tampak hadir Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Sulawesi Selatan Dr Muhammad Hasrul SH MH, Sekretaris KNPI Sulawesi Selatan Elly Oschar, dan jajaran pengurus KNPI Sulawesi Selatan lainnya.
Pemuda harus memiliki arah perjuangan yang jelas dan terarah. “Kita harus punya arah perjuangan yang sama. Harus ada nilai bersama. Kalau tidak, pemuda gampang dipecah belah,” ujarnya.
Perbedaan suku dan agama, jangan sampai menjadi penyebab perpecahan di tengah masyarakat. Indonesia bisa bertahan di tengah kemajemukan, sebab adanya persamaan nilai.
Sementara itu, Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) KNPI Sulawesi Selatan Dr Muhammad Hasrul SH MH mengutarakan, pemuda adalah agen perubahan dan tulang punggung negara. Lanjut Hasrul, Indonesia akan rusak bila terjebak pada politik transaksional.
“Negara ini rusak kalau menerapkan pola take and give,” ujarnya.
Adapun Sekretaris KNPI Sulawesi Selatan Elly Oschar menyampaikan 3 modal kepemimpinan bagi pemuda.
“Pertama, anak muda agar punya kapasitas intelektual yang memadai,” ucapnya.
Kedua, lanjutnya, pemuda hendaknya memiliki mengamalkan nilai-nilai spiritualitas. Orientasinya adalah anak muda yang bisa diandalkan dan menjadi contoh.
“Nilai-nilai keagamaan tetap terpatri dalam diri. Harus menjadi panutan, baik di kalangan keluarga maupun masyarakat. Jadilah orang yang bisa diandalkan,” katanya.
Modal ketiga, pemuda supaya memiliki keterampilan (skill). “Kita tidak bisa apa-apa kalau kita tidak punya keterampilan. KNPI memfasilitasi teman-teman, bagaimana anak muda punya keahlian tertentu. Sebab kalau kita tidak punya keahlian kita akan tergilas oleh zaman,” ujarnya.
Muhammad Ari Fadli mengatakan, sebagai pemimpin, pemuda harus memiliki idealisme.
“Ini adalah salah satu modal kita sebagai pemuda. Idealisme adalah modal yang sangat penting dalam menjalani kehidupan,” kata Pengurus KNPI Sulawesi Selatan yang juga Mantan Lurah Mannuruki Kota Makassar ini.
Saat menerima tawaran suap, seorang pemimpin harus berani menolak. “Satu kali kita menerima, seterusnya kita akan jadi bahan cerita,” katanya kasubdit di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Makassar ini.
Ketua Komisi Otonomi Daerah KNPI Sulawesi Selatan yang juga ketua panitia Andi Akhdar Darwin menyampaikan, pelatihan digelar untuk memberikan pemahaman tentang paradigma kepemimpinan.
“Teman-teman yang ada di sini adalah calon pemimpin Sulawesi Selatan yang akan datang,” jelas alumni IPDN ini. (*)

Comment