Meski Medan Berat, Alumni SM-3T Kunjungi Korban Longsor di Gowa

Laporan Sri Wahyuni
Anggota Pecandu Aksara
Dari Kabupaten Gowa

BERITA-SULSEL.COM – Setelah terjadi bencana banjir bandang dan longsor di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan beberapa lalu, alumni Sarjana Mendidik di Daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM-3T) Indonesia melalui Masyakarat SM-3T Institute menginisiasi “Kelas Berbagi dan SM-3T Peduli”.


Kegiatan ini dilaksanakan di SD Inpres Parang Beru, Dusun Parang-Parang, Desa Buakkang, Kecamatan Bongaya, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (9/2/2019).

Sekolah ini berjarak 50 kilometer dari ibu kota kabupaten dengan akses jalan berbatu dan berlumpur akibat sisa longsor yang menyapu perumahan warga.

Pemberangkatan tim ke lokasi dimulai pukul 11.00 WITA. Dipimpin langsung Direktur Masyarakat SM-3T Isntitute, Akhiruddin, SPd MPd Gr. Rombongan menuju lokasi dengan menggunakan mobil pick up dan kendaraan roda dua.

Tim berangkat dengan guyuran hujan, pukul 13.30 WITA tiba di ceck point pertama. Mobil pick up harus disimpan karena adanya longsoran yang menghalangi kendaraan roda empat.

Dari titik ini, barang diangkat tim menempuh jalan yang menanjak dengan berjalan kaki. Sedangkan kendaraan roda dua harus menempuh jalur lain yang medannya lebih berat.

Sisa-sisa reruntuhan rumah terlihat jelas bersatu dengan tanah, bangkai mobil, kerikil, dan batu besar. Kurang lebih tujuh kali tim melewati jalanan penuh longsoran yang harus membuat kendaraan tergenang oleh lumpur.
Setibanya di lokasi kegiatan, para alumni SM-3T berbagi cerita untuk para peserta didik yang terdampak bencana.

Kelas Berbagi dilaksanakan di dalam ruang kelas yang dihadiri 34 peserta didik. Masih tersisa wajah-wajah yang menyimpan trauma sebab menyaksikan langsung bagaimana geliat bencana longsor menyapu rumah mereka.

Setelah kegiatan Kelas Berbagi, dilanjutkan dengan program SM-3T Peduli. Peserta didik diberikan paket alat tulis dan tas untuk mereka gunakan ke sekolah. Senyum merekah terhampar jelas dari raut wajah para peserta didik.

“Bantuan yang menyasar langsung ke peserta didik setelah bencana ini terjadi, merupakan yang pertama di sekolah kami,” ungkap Hastawati, SPd, salah seorang pendidik di SD Inpres Inpres Parang Beru.

Di lokasi itu juga, tim menyisir rumah warga sekitar yang terdampak bencana dan memberikan sembako kepada mereka.

“Kegiatan ini menunjukkan komitmen dan dedikasi kami sebagai alumni SM-3T Indonesia untuk tetap tak berhenti peduli. Semoga alumni SM-3T bisa menunjukan semangat, meski harus menyasar daerah yang sulit terjangkau,” ujarnya.

“Alumni SM-3T Indonesia kembali menorehkan kemampuan terbaiknya dalam melayani kemanusiaan dan memberikan yang terbaik dalam ranah kepeduliaan” ungkap Akhiruddin.

Ini adalah irisan pertama dalam rangka menyasar tiga kabupaten yang terdampak bencana, setelah kabupaten Gowa, tim akan menyambangi kabupaten berikutnya yaitu Kabupaten Jeneponto.

Semua pemberian donasi ini merupakan hasil urunan dari seluruh Alumni SM-3T yang tersebar di Indonesia.

Comment