MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Maros masa depan sedang fokus kami perbincangkan. Buat kami, Maros jika dibandingkan kabupaten lain di Indonesia masih jauh tertinggal.
Kekalahan partai penguasa baik partai 01 maupun 02, Maros adalah bentuk konfirmasi masyarakat Maros terhadap kinerja pemerintahan Maros saat ini.
Hal ini disampaikan Ketua Umum Ikatan GurU Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim, Senin (3/6/2019). Kata dia, penetapan KPU menempatkan Partai Golkar sebagai pemenang dengan 7 kursi disusul PAN yang diketuai Bupati Maros dengan 6 kursi dan Partai Nasdem yang dipimpin Wakil Bupati Maros dengan 5 Kursi. Hal ini sangat berbeda dengan kondisi politik Maros 5 tahun yang lalu.
“Bertempat di Lounge Claro Hotel, saya, Muhammad Ramli Rahim bertemu Prof.Dr. Ir. Yusran Yusuf, ini adalah pertemuan kedua kami dengan agenda Maros masa depan setelah sebelumnya pada tanggal 10 Mei 2019 kami bertemu di Unhas,” jelas MRR, sapaan akrab Muhammad Ramli Rahim.
“Kami berdua merasa punya kesamaan visi, ingin mendorong akselerasi pembangunan Maros dengan cara berpikir dan bertindak yang tidak biasa,” ujarnya.
MRR menilai, Prof Yusran adalah sosok bertangan dingin dengan kepemimpinan yang cemerlang.
Dekan Fakultas Kehutanan Unhas yang sudah terpilih kembali untuk periode kedua ini adalah sosok yang tidak biasa. Belum lagi kepercayaan luar biasa dari Gubernur Sulsel yang menunjuk Prof Yusran memimpin TGUPP.
Dengan dasar itulah, MRR dan Prof Yusran Yusuf berkesimpulan bahwa keduanya memiliki kemampuan membangun Maros jauh lebih baik.
Keduanya bersepakat untuk bekerjasama menuju Pilkada Maros 2020. Jika Prof Yusran yang masuk kancah pertarungan maka MRR siap mensupport beliau bahkan siap berpasangan jika masyarakat Maros membutuhkan.
Jika Prof Yusran urung maju, maka Prof Yusran berkomitmen membantu MRR memimpin Maros karena keyakinan bahwa Maros akan jauh lebih baik ditangan MRR.
Dalam Penilaian Prof Yusran, MRR telah membuat sesuatu yang luar biasa, bukan hanya dilevel lokal tapi dilevel nasional.
Pencapaian MRR kini tentu saja sangat sulit dicapai oleh siapapun. Membangun organisasi menjadi organisasi yang disegani dan memberi begitu banyak manfaat untuk kemajuan pencerdasan anak bangsa tanpa harus menggunakan anggaran daerah dan anggaran negara.
“Tentu saja, hanya bisa dilakukan bagi mereka yang punya kemampuan daya pikir dan kemampuan eksekusi yanh luar biasa dan Prof Yusran yakin, MRR turun ke Maros itu hampir sama ketika Prof Nurdin Abdullah turun menangani kabupaten seperti Bantaeng,” ujarnya.
Apalagi saat ini Maros krisis tokoh nasional dengan jaringan kuat untuk menciptakan akselerasi pembangunan Maros. (*)
Comment