Hipnoterapi Atasi Gangguan Kecanduan Gadget

Hipnoterapi Atasi Gangguan Kecanduan Gadget

Hipnoterapi Atasi Gangguan Kecanduan Gadget

Laporan: Azimah Nahl
Anggota Komunitas Pecandu Aksara
Dari Kota Makassar

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Di Melting Room Emerald 1, lantai dua Hotel Swiss Bellin Panakkukang, Makassar dilaksanakan 3 Day of Training – Workshop Nasional Certification Program yang diadakan oleh Profesional Hipnoterapi Indonesia (PHI).


Kegiatan ini selama tiga hari, tanggal 5 hingga 7 Juli 2019, dari pukul 08.00 – 17.30 petang.

Risman Aris selaku Master Trainer Neo Neuro Linguistic Programming (NNLP) membimbing puluhan peserta training dari berbagai daerah bahkan ada peserta dari Lombok.

Hipnoterapi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V adalah penyembuhan penyakit jiwa dengan membawa penderita ke suatu keadaan trans agar penderita mengeluarkan isi hatinya (dalam keadaan sadar ia tidak bersedia menceritakan).

Risman mulai menjelaskan, hipnoterapi ini menjadi lembaga terbaik di Indonesia Timur.

“Profesional Hipnoterapi menjadi lembaga hipnoterapi terbaik di Indonesia Timur. Dilihat dari durasi pelatihan, kalau di luar negeri pelatihan hipnoterapi berkisar 100 hingga 200 jam,” ujarnya.

“Di Indonesia pada umumnya dua hari ji. Ketika dilakukan selama tiga hari maka materi lebih bagus dicerna, praktek peserta lebih bagus, peserta juga lebih mudah melakukan praktek hipnoterapi. Prakteknya yang diperbanyak dan diperpanjang. Itu yang menjadi alasan mengapa kita menjadi yang terbaik,” jawab pemilik akun Instagram @risman.aris saat diwawancarai pada jeda 30 menit pelatihan hari kedua.

Coach Risman sapaan akrabnya selaku narasumber mengungkapkan harapan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menciptakan 10 ribu Trainer Hipnoterapi dalam jangka waktu 5 tahun.

“Karena mau membantu Indonesia untuk mampu mengurangi psikosomatik, fobia, traumatik, kecemasan berlebih, insomnia, kurang motivasi, galau, hampir semua gangguan psikis,” ucap pemilik website coachrismanaris.com phicenter.id, Risman.

Pemilik 52 gelar nonakademik, Risman Aris menjelaskan mengapa banyak kejadian yang tak disangka akhir-akhir ini terjadi karena gangguan psikis.

“Banyak sekarang gangguan psikis yang kita lihat. Ada anak yang bunuh bapaknya gara-gara kuota ji toh? Ada juga anak yang perkosa ibunya. Ibu bunuh anaknya. Ada bapak yang terlantarkan istrinya. Ada anak susah sekali solat. Itu semua gangguan psikis,” ungkap CEO Risman Aris & Association (RAA), Risman.

“Itu semua gara-gara gadget tidak peduli dengan apa yg dikatakan sama orangtuanya. Lebih suka main gadget, itu semua gangguan psikis bahkan WHO yang mengatakan orang yang kecanduan game itu sudah gangguan psikis,” imbuh Alumni Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin, Risman.

Peserta sangat antusias dengan kegiatan ini karena silih berganti pertanyaan yang meluncur untuk pemateri.

Disesi akhir hari kedua ini yang sudah memasuki tahap praktik, dibentuk kelompok terdiri dari lima orang dalam satu kelompok untuk menghipnosis rekannya. Dalam praktiknya sampai-sampai peserta yang tak sadarkan diri menitikkan air mata.

Peserta datang dari bermacam-macam profesi mulai dari dosen, pengusaha, polisi, usaha kecantikan, founder travel haji, kepala rumah sakit hingga seorang perawat.

“Sesuai harapan saya, kegiatan ini memang luar biasa,” ucap peserta kegiatan, Mutmainna S Kep saat ditanyai.

Lanjut Mutmainah menerangkan manfaat yang ia peroleh.

“Di hari pertama sudah belajar apa itu hipnosis, kemudian mengaplikasikan hari ini, saya sudah bisa mengaplikasikan ke diri saya. Jadi kalau ada masalah bisa diatasi, gampang mencari pemecahan masalah begitu,” tambah Mutmainna.

Tak lupa peserta ini juga memuji cara mengajar coach hipnoterapi di kegiatan ini.

“Sangat mudah dipahami, dan sangat terstruktur, tidak terlalu terpaku pada modul, karena langsung praktek, tidak banyak teori,” tutur pemilik gelar sarjana keperawatan, Mutmainna.

Melihat banyaknya penyakit psikis saat ini, kegiatan ini sangat membantu untuk penyembuhan, kegiatan juga akan melahirkan hipnoterapis-hipnoterapis yang akan banyak menyembuhkan para pasien psikis.

Foto bersama tak luput diabadikan gawai panitia sebagai pertanda berakhirnya kegiatan untuk tanggal 6 Juli, hari kedua.

Comment