Tetap Type B, Ini Penjelasan Direktur RSUD Syekh Yusuf

dr Hasanuddin

GOWA, BERITA-SULSEL.COM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Kabupaten Gowa  tetap bertahan sebagai rumah sakit type B.

Kepastian itu diperoleh setelah pihak Direktorat Jendral (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI mengeluarkan RSUD Syekh Yusuf dari daftar review 615 rumah sakit diseluruh tanah air yang direkomendasikan sebelumnya untuk turun kelas dari type B ke type C.


“‘Berdasarkan surat yang kita terima dari Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI tertanggal 28 Agustus 2019 lalu, dari 615 rumah sakit di Indonesia yang direkomendasikan turun kelas ke type C, tinggal 192 rumah sakit yang dipastikan turun kelasnya dari type B ke type C. Dan kita RSUD Syekh Yusuf Alhamdulillah tidak masuk dalam daftar 192 rumah sakit yang pasti turun kelas itu,” kata Direktur RSUD Syekh Yusuf Kabupaten Gowa, dr Hasanuddin didampingi Kepala Bidang Program dan Informasi, Muh Taslim Tawang di kantornya

Tak masuknya lagi rumah sakit terbesar di Gowa itu sebagai rumah sakit yang direkomendasikan untuk turun kelas, itu setelah pihak managemen rumah sakit milik Pemkab Gowa ini mengajukan sanggahan ke pusat (Kemenkes RI red).

Dari hasilnya, kata Salahuddin, pihak Kemenkes akhirnya mereview kembali hasil dari sanggahan itu dan tidak memasukkan lagi RSUD Syekh Yusuf  sebagai salah satu rumah sakit yang masuk dalam daftar review kelas.

“Dalam sanggahan itu, semua kita jelaskan secara detail mulai dari sarana prasarana rumah sakit  yang sudah masuk dalam zona hijau hingga ketersediaan dokter ahli,” ujar Salahuddin.

Salahuddin kemudian menyampaikan sedikit perihal yang membuat pihak Kemenkes memasukkan rumah sakit Syekh Yusuf dalam daftar review kelas rumah sakit di seluruh Indonesia.

Kata dia, dasar review itu mengambil data dari rumah sakit on line dan aspak. Kemudian dari pengambilan data itu disimpulkan ada banyak rumah sakit yang direkomendasikan untuk masuk daftar review kelas rumah sakit termasuk rumah sakit Syekh Yusuf.

“Nah ini yang kemudian kita cari masalahnya. Ternyata titik masalahnya kita temukan soal ketersediaan dokter ahli yang data-datanya belum semuanya kita kirim ke pusat,” ujarnya.

“Nah disitulah titik masalah rekomendasi review rumah sakit itu keluar. Namun setelah kita lengkapi data itu di sanggahan yang kita masukkan tersebut, akhirnya kita sudah dinyatakan aman dan tidak masuk lagi daftar review  rumah sakit yang direkomendasikan turun kelas ke type C,” jelas mantan Kepala Puskesmas  Bajeng ini.  (an).

 

Comment