Hari Disabilitas International, Ini Pesan Ketua Yayasan SLB Quridha Ilmi Mamuju, Muhammad Arif Amin

MAMUJU, BERITA-SULSEL.COM – Penyandang disabilitas adalah saudara kita. Sebagai manusia ciptaan Tuhan, kita harus bisa lebih saling menghargai sesama, sekalipun mereka yang terlahir dalam kondisi cacat baik secara fisik maupun mental.

Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Sekolah Luar Biasa (SLB) Quridha Ilmi, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Muhamad Arif Amin dihadapan guru dan muridnya dalam rangka Hari Penyandang Disabilitas International, hari ini, Selasa (3/12/2019).


Arif sapaan akrab Muhammad Arif Amin mengingatkan kepada semua untuk bisa memberikan dukungan kepada mereka yang lahir dengan keterbatasan fisik dan mental, tetapi masih semangat untuk mengenyam pendidikan.

“Makna dari Hari Difabel se Dunia ini memberikan kita pesan, mereka saudara-saudara yang terlahir dengan kondisi cacat perlu diperjuangkan dan didorong agar bisa produktif serta aktif dalam kehidupan sehari-harinya,” ujarnya.

Kata dia, para difabel tidak butuh rasa belas kasihan dalam kondisi fisik normal. Mereka membutuhkan keberadaan kita layaknya teman atau bahkan sahabat dalam kehidupan sehari-hari.

Arif juga menyampaikan pesan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Mamuju agar bisa sedikit melirik para penyandang disabilitas seperti penyediaan aksesbilitas ruang serta fasilitas publik.

“Ombudsman RI perwakilan Sulbar pernah memberikan statement bahwa Mamuju adalah kota yang belum ramah dan nyaman bagi penyandang disabilitas. Saya kira ini benar-benar harus diperhatikan,” ujarnya.

Alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang dulunya bernama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ini juga menuturkan perasaan harunya dari awal proses berdirinya yayasan hingga berkembang sampai sekarang.

“Dari sejak awal Yayasan ini kami dirikan, definisi bahagia saya hanyalah sekadar melihat mereka bisa tertawa, belajar, mengetahui yang belum diketahui dan berkembang dengan semangat mereka ingin belajar,” tuturnya.

Comment