Pengamat Politik Unismuh Sebut Akademisi Punya Peluang di Pilwali Makassar

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Andi Luhur Priyanto menyebut figur akademisi memilki peluang dalam kontetasi Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar September mendatang.

Luhur menyebut, sistem pemilihan semakin terbuka sehingga apapun latar belakangnya, termasuk akademisi punya peluang untuk tampil.


“Syarat dasarnya sama saja yakni popularitas, akseptabilitas dan elektabilitas. Sudah banyak referensi kepemimpinan kepala daerah berlatar akademisi. Ada yang berhasil tapi tidak sedikit juga yang kurang sukses,” ujarnya melalui aplikasi pesan instan, Kamis (2/1/2020).

Ia mengaku, figur akademisi di pentas kepemimpinan publik dapat menginternalisasi nilai-nilai teknokratis. Teknokratis merupakan bentuk pemerintahan ketika para pakar teknis menguasai pengambilan keputusan dalam bidangnya masing-masing.

“Aspek inovasi kepemimpinan sangat mungkin lahir dari kaum teknokrat. Terutama kalau mampu memadukan pendekatan kepemimpinan populis,” ujarnya.

“Cuma harus disadari sistem pemilihan kita itu ada tahapannya, selection dan election. Tahap Seleksi atau pengusungan calon itu ada partai politik, juga jalur dukungan perseorangan,” tambahnya.

Kata dia, calon dari kalangan akademisi harus bertarung melewati tahapan kandidasi dan nominasi oleh partai politik atau dukungan perseorangan yang tidak mudah. Tahap election (pemilihan) juga dengan mengandalkan jaringan dan kerja-kerja elektoral dari investasi politik sebelumnya.

Comment