Pakar Politik UINAM Sebut Akademisi Layak Pimpin Makassar

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Dalam konteks Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), figur akademisi identik dengan ciri cerdas, intelektual dan netral.  Sehingga hal itu bisa menjadi titik dimana akademisi bisa lebih unggul dibandingkan kandidat lain.

Demikian disampaikan Syahrir Karim Ph.D. Ketua Jurusan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM).


Kata dia, figur akademisi memiliki potensi bersaing dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Makassar 2020 mendatang.

Menurutnya, semua kalangan termasuk akademisi memilki peluang yang sama untuk maju dalam kontestasi politik. Sebab rekrutmen politik itu tidak harus dari kader partai.

“Keberadaan akademisi bisa jadi dapat meminimalkan konflik kepentingan. Dengan itu mereka bisa leluasa mengedepankan serta berinovasi dengan konsep yang mereka miliki selama ini,” ujarnya saat ditemui usai menjadi narasumber dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Lembaga Advokasi dan Pendidikan Anak Rakyat (Lapar), Kamis (16/1/2020).

Syahrir Karim menyampaikan, akademisi murni sudah banyak yang terbukti terpilih dalam setiap kontestasi politik. Bahkan mereka bisa mengalahkan kader partai.

“Di Sulsel sudah ada bukti akademisi seperti Prof. Nurdin Abdullah yang dapat memenangkan Pemilihan Gubernur 2018 kemarin,” ujarnya.

Ia menambahkan, memimpin banyak orang itu harus ada konsep. Semua orang tentu memilki konsep termasuk kalangan akademisi.

“Hal terpenting, bagaimana mesin partai memaksimalkan dan memenangkan kandidatnya. Adanya akademisi tentu akan menjadi warna ketika menjadi pemimpin,” ungkapnya.

Comment