STITEK Nusindo, Kampus Pertama di Indonesia Timur yang Miliki Prodi Teknik Lingkungan

STITEK Nusindo, Kampus Pertama di Indonesia Timur yang Miliki Prodi Teknik Lingkungan

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COMGlobal warming atau pemanasan global merupakan problem yang menyorot perhatian masyarakat internasional. Bagaimana tidak, hal ini menyebabkan peristiwa meningkatnya temperatur di bumi yang dapat berakibat pada keberlangsungan mahkluk hidup dunia.

Ditambah lagi, cadangan fosil dunia yang selama ini sebagai energi bahan bakar semakin berkurang. Hal ini tentu menjadi dorongan bagi para ilmuan untuk terus melakukan riset dalam pengembangan energi terbarukan yang memperhatikan aspek lingkungan.


Melihat problem diatas, Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Indonesia (STITEK Nusindo) menghadirkan Program Studi (Prodi) unggulan Teknik Lingkungan.

Wakil Ketua Bagian Kemahasiswaan STITEK Nusindo, Muhlis S.TP., MP, saat ditemui di kegiatan Sulawesi Education and Techno Expo, Celebes Convention Center, Rabu (20/2/2020) mengaku, Teknik Lingkungan STITEK Nusindo merupakan Prodi pertama yang ada di Indonesia Timur.

“Permasalahan pemanasan global dan krisis cadangan fosil merupakan permasalahan dunia. Oleh karena itu, STITEK Nusindo dengan Prodi Teknik Lingkungan ini fokus membuat riset untuk menghasilkan temuan baru tentang energi alternatif,” ujarnya.

Muhlis mengatakan, hingga saat ini, sudah banyak hasil karya yang dihasilkan oleh Teknik Lingkungan STITEK Nusindo. Salah satunya yakni, menciptakan mesin, mengubah sampah plastik melalui proses pirolisis menjadi bahan bakar.

“Ini menggunakan sampah sampah organik seperti kulit kakao, sampah pasar dan lain lain. Bahan bakar ini menjadi salah satu riset untuk menjadi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang makin hari semakin berkurang,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, selain lulusannya akan mendapat ijazah, pihak STITEK Nusindo juga mendorong alumninya untuk mengikuti kursus Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).

Kata dia, sertfikat Amdal yang didapatkan nantinya akan digunakan oleh mereka untuk menjadi konsultan lingkungan.

“Saat ini seluruh kegiatan usaha yang berkaitan dengan proyek besar seprti tambang pasti membutuhkan Amdal. Nah atas dasar itu alumni kita sebisa mungkin untuk kursus Amdal. Karena mereka lah yang kedepan akan menjadi penyelamat lingkungan,” tutupnya.

 

Penulis ; Taufiq Quridatullah

Comment