Pendapatan Anjlok, Dirut PD Terminal Makassar Metro; Ini Defisit Anggaran Terparah

Pendapatan Anjlok, Dirut PD Terminal Makassar Metro; Ini Defisit Anggaran Terparah

MAKASSAR,BERITA-SULSEL.COM – Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah (PD) Terminal Makassar Metro Arsony menyebutkan, beberapa hari terakhir ini, pihaknya mengalami penurunan pendapatan yang drastis. Bahkan, Arsony menilai momen ini sebagai defisit anggaran terparah.

Hal ini disampaikan Arsony melalui sambungan telepon, Selasa (7/4/2020). Kata dia, harusnya diwaktu-waktu seperti ini, bisa menjadi momen emas berbagai unit usaha untuk meraup keuntungan karena menjelang bulan suci Ramadhan.


“Jadi dia lesu malah tidak ada penumpang, tidak ada bus yang masuk, ini malah kemarin kita mencatat sudah dua tiga bus saja yang masuk,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa (7/4/2020).

Arsony menyampaikan, fenomena ini sudah berlangsung sejak dua minggu terakhir. PD Terminal yang biasanya meraup untung paling mentok sebanyak 6 sampai 7 jsaat ini hanya mendapat 1 juta per-harinya.

Ia menilai penurunan tersebur cukup parah. Bahkan, Arsony mengakui kejadian ini belum pernah terjadi sebelumnya.

“Saya waktu masuk ke PD Terminal itu optimisme saya tinggi, kemudian saat terpapar isu Corona ini, itu Rp3 juta drop dari angka Rp7 juta dan Rp6 juta sampai nadir paling akut sekali itu karena tidak satupun bus yang masuk itu kita hanya menunjuk angka Rp1 juta, itu sangat tragis” ujarnya.

“Pendapatan PD Terminal memang tergolong kecil jika dibandingkan dengan PD lainnya. Ditambah lagi, sejak beberapa kebijakan Pemerintah mulai diterapkan, pendapatan PD Terminal kian parah,” ungkapnya.

Arsony melihat, penurunan tersebut diduga karena para pemilik perusahaan cukup terpengaruh dengan kebijakan pemerintah tentang pembatasan keberangkatan dan Phisical Distancing.

“Karena mungkin juga larangan pemerintah itu mungkin juga dipatahui oleh PO, sehingga kemudian PO tidak melakukan pemberangkatan,” tambahnya.

Kebijakan untuk tidak mudik dinilainya menjadi persoalan ganda dimana satu sisi dapat mengurangi penyebaran virus, namun di lain hal dapat mematikan perusahaan sendiri.

“Jadi kalau optimisme kita sampai di Ramadan kemudian dia tidak ini (situasi membaik) sebenarnya sangat tergantung dari ketegasan pemerintah gitu, otomatiskan masyarakat yang patuh kemungkinan dia tidak bepergian, otomatiskan tidak ada gitu,” tutur Arsony.

Penulis; Ahong

Editor; Taufiq Quridatullah A

Comment