Satu Lagi Santri Luwu Utara Sembuh dari Covid-19

LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM – Di tengah umat muslim merayakan Hari Raya Idulfitri 1 Syawal 1441 H, terdengar lagi kabar menggembirakan dari Komang Krisna, Minggu (24/5/202), di Masamba. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 ini mengungkapkan bahwa satu lagi santri dari klaster Temboro yang dinyatakan sembuh dari covid-19.

“Alhamdulillah, kasus positif covid-19 di Luwu Utara yang dinyatakan sembuh semakin meningkat. Satu kasus yang dinyatakan sembuh adalah santri atas nama Alva Fadlan, sehingga total sembuh sampai hari ini adalah 22 orang dari 40 orang yang terkonfirmasi positif covid-19. 22 dari klaster Temboro, satu dari klaster Palopo,” ungkap Komang.


Komang menyebutkan, 22 orang ini telah dijemput oleh Tim Penanganan Covid-19 Pemda Lutra (PSC) dan juga PMI. Kendati demikian, 22 orang ini masih diwajibkan untuk melakukan karantina mandiri di rumah masing-masing selama 7 hari.

“Tersisa lima santri yang masih dalam proses penyembuhan, dari total 26 santri,” imbuhnya.

Dengan adanya peningkatan jumlah kesembuhan sekitar 40%, tentu hal ini menandakan telah terjadi peningkatan pelayanan di rumah sakit yang menyebabkan adanya kecenderungan perbaikan layanan di rumah sakit serta hari rawat yang semakin pendek.

“Tak bisa dimungkiri juga bahwa meningkatnya angka kesembuhan juga linier dengan bertambahnya kasus positif covid-19,” kata dia.

Kenapa kasus positif terus bertambah? Ia menjelaskan bahwa pada sisi penambahan kasus, faktor semakin banyaknya dukungan laboratorium, dan masifnya Tim Gerak Cepat yang bekerja siang-malam melakukan contact tracing terhadap kasus positif menjadi pemicu bertambahnya kasus terkonfirmasi positif.

“Hal ini diperparah lagi oleh banyaknya orang yang tidak mau ambil pusing terhadap covid-19 ini,” jelas dia.

Padahal, kata dia, penularan pada kelompok yang sehat sebagai healty carrier sekitar 35 -70%.

“Inilah tantangan kita semua untuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan sikap positif untuk mengambil tanggung jawab sosial guna memutuskan mata rantai penularan covid-19,” tandas Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lutra ini. (LH)

Comment