Setelah RS Unhas, Giliran 2000 Alat Rapid Test Dibagikan Hasnah Syam di Barru

BARRU, BERITA-SULSEL.COM – Sehari pasca-menyerahkan 1000 alat rapid test di Rumah Sakit Pendidikan Unhas, Anggota DPR RI drg Hj Hasnah Syam MARS melanjutkan aksi kemanusiaannya. Kali ini menyalurkan bantuan di Kabupaten Barru, Selasa (16/06/2020).

Sebanyak 2000 alat rapid test disalurkan secara simbolis ke Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Barru. Ini bantuan yang kesekiankalinya dari anggota DPR Fraksi Nasdem itu selama pandemi Covid-19.


Saat menyerahkan alat rapid test di posko dan media center tim gugus, diterima Sekretaris Daerah Barru Abustan, dan Juru Bicara Khusus Covid-19, dr Amis Rifai. Mereka didampingi Kepala BPKAD Barru Abubakar, dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Yossi Febrisiah.

“Saya berharap ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Kita patut bersyukur, karena alhamdulillah banyak yang bisa kami lakukan (di DPR) untuk membantu selama pandemi Covid-19,” kata Hasnah Syam yang tak lain istri Bupati Barru Suardi Saleh.

Ia menambahkan, khusus alat rapid test yang disalurkan, jumlahnya 5000. Selain didistribusikan untuk Barru, juga disumbangkan 1000 alat rapid test di RS Unhas. Begitupun ke Pesantren DDI Mangkoso, ke Kurir Langit, maupun ke Pesantren DDI Takkalasi

“Lebihnya, itu ada untuk masyarakat dan umum, karena alat rapid test memang agak susah didapatkan. Apalagi harganya rata-rata Rp450 ribu per layanan,” tambah Hasnah Syam yang juga menyalurkan langsung ke DDI Mangkoso.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Barru, Abustan, menyampaikan terima kasih atas berbagai bantuan yang disalurkan Hasnah Syam selama ini ke Barru. Termasuk 2000 alat rapid test.

“Kami atas nama Pemerintah Daerah Barru, khususnya Tim Gugus Tugas Covid-19 menyampaikan terima kasih atas perhatian Bu Dokter. Bukan hanya hari ini saja. Namun sejak awal telah banyak mendatangkan bantuan dari berbagai pihak sampai yang terakhir ini berupa alat rapid test,” paparnya.

Ini sekaligus meringankan beban Pemkab Barru untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di rapid test. Mengingat selama ini, kadang RSUD kesulitan melakukan pengadaan, karena terkait dengan regulasi. (*)

Comment