Pekan Sagu Nusantara, Luwu Utara Perkenalkan Tiga Jenis Makanan Berbahan Dasar Sagu

LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM – Kabupaten Luwu Utara menjadi salah satu daerah dari 14 daerah kabupaten/kota penghasil sagu di Indonesia yang mendapat kesempatan menjadi peserta dalam kegiatan Pekan Sagu Nusantara (PSN) yang digelar virtual, Selasa (20/10/2020).

Meski digelar virtual, pembukaan Pekan Sagu Nusantara di Jakarta tetap meriah. Selain dipandu oleh presenter kondang Kick Andy di Metro TV, Andy F. Noya, kegiatan yang digelar sebagai rangkaian Hari Pangan Sedunia ini juga dimeriahkan artis Vidi Aldiano dalam konser virtual.


Sebagai salah satu peserta, Kabupaten Luwu Utara tentu tak ingin sekadar tampil saja. Ada motivasi lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu menjadikan ajang ini sebagai ajang promosi produk olahan sagu khas Kabupaten Luwu Utara, seperti Kapurung, mie sagu, dan sinole.

Pembukaan PSN 2020 di Lutra dihadiri Pjs Bupati Muhammad Iqbal Suhaeb bersama Ketua PKK, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Armiady, para Kepala Perangkat Daerah Lingkup Pemda Luwu Utara, serta yang istimewa adalah kehadiran tiga Duta Pangan Luwu Utara 2019.

Kehadiran para duta pangan ini menjadi sisi menarik yang dimiliki peserta Kabupaten Luwu Utara. Mereka tampil mempromosikan masing-masing olahan makanan berbahan dasar sagu. Ada tiga jenis yang diperkenalkan, yaitu kapurung, mie kuah sagu, dan sinole. Tak hanya itu, produk UMKM sagu juga ditampilkan, seperti cakko cakko, ongol ongol dan bagea.

Pjs Bupati Iqbal Suhaeb terlihat begitu senang dengan apa yang ditampilkan Luwu Utara dalam PSN kali ini. Iqbal sangat menikmati aneka kuliner dari sagu khas Luwu Utara. Bersama Ketua PKK dan pejabat lainnya, Iqbal Suhaeb mencicipi beberapa makanan khas Luwu Utara.

Ditemui di sela-sela kegiatan, Iqbal mengatakan bahwa sagu adalah pangan alternatif yang memiliki prospek yang sangat bagus untuk ketahanan pangan, termasuk sebagai alternatif pangan nasional.

“Luwu Utara adalah penghasil sagu terbesar di Sulsel dengan luas lahan 1.800 ha, dan produksi 2.000 ton per tahun. Tentu ini menjadi modal kita,” kata Iqbal.

Tinggal yang perlu dibenahi, kata dia, adalah bagaimana mengolah sagu ini dengan baik sesuai dengan standar mutu industri, sehingga ke depan bisa menggantikan pangan lain.

“Kita sudah ada Perda Sagu, dan Pemda kini menyiapkan lahan untuk budidaya sagu guna mengantisipasi potensi adanya alih fungsi lahan sagu,” jelasnya.

Terkait pemilihan Luwu Utara mewakili Sulsel di PSN kali ini, Iqbal merasa Pemprov Sulsel sudah tepat memilih daerah berjuluk Bumi La Maranginang ini sebagai peserta PSN.

“Pemprov sudah sangat tepat sekali menunjuk Luwu Utara, mengingat lahan sagu terluas di Sulsel itu ada di Luwu Utara. Belum lagi produksinya yang sudah sampai 2.000 ton per tahun. Kita juga sudah ada Perda Sagu. Tentu ini salah satu pertimbangan kenapa Luwu Utara yang dipilih,” terang mantan Penjabat Wali Kota Makassar ini.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Alauddin Sukri mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah satu sarana promosi untuk memperkenalkan kepada orang banyak bahwa sagu itu adalah pangan yang sehat dan memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan pangan lain seperti beras.

“Kita saat ini tengah berusaha untuk memperkenalkan produk-produk pangan kepada masyarakat, dan sagu adalah salah satu komoditi lokal yang coba kita kembangkan dan kita promosikan kepada masyarakat, tidak hanya di Luwu Utara tetapi juga di Indonesia,” tutur Alauddin Sukri.

Salah satu kata kunci dari event Pekan Sagu Nasional 2020 ini, kata dia, adalah bagaimana melestarikan sagu agar tetap bertahan sebagai salah satu pangan alternatif yang bisa menjadi pasokan pangan nasional di kemudian hari ketika terjadi kelangkaan pangan.

“Kita berharap sagu bisa menjadi pangan alternatif masyarakat karena sagu punya kandungan gizi yang lebih baik dari beras. Untuk itu, perlu kita lestarikan sagu ini sebagai salah satu sumber pangan masyarakat yang sehat dan tersedia di wilayah kita. Dan jangan lupa, sagu ini termasuk komoditi yang banyak menyerap tenaga kerja,” pungkasnya. (LH)

Comment