Waspada Kasus Covid-19 Akhir Tahun, Protokol Kesehatan Mulai Longgar

Covid-ilustrasi

LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM – Kasus Covid-19 secara nasional dalam waktu tiga pekan terakhir terus berkurang. Kasus Covid di daerah juga menurun, bahkan Provinsi Sulawesi Selatan dan kabupaten serta kota maupun kabupaten dan kota, khususnya di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) tingkat kesembuhan hingga 90 persen.

Sulsel, khususnya di Kabupaten Luwu Utara sudah masuk kategori rendah alias zona kuning. Tingkat penyebaran lebih rendah. Imbasnya, Luwu Utara berdasarkan assesmen Kemenkes, sudah masuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 2.


Hal ini disampaikan Jubir Satgas Covid-19, Komang Krisna, Senin, (25/10/2021), di Masamba, Luwu Utara. Kata dia, tren penurunan kasus di Kabupaten Luwu Utara dapat dilihat dari angka kesembuhan yang sudah di kisaran 90 persen, positivity rate kurang dari 5%, dan BOR kurang dari 20%.

“Semua indikator epidemiologi, surveilans dan layanan kesehatan menunjukkan ke arah yang semakin membaik, termasuk cakupan vaksinasi yang juga semakin meningkat,” kata Jubir Satgas Covid-19, Komang Krisna, Senin, (27/9/2021), di Masamba, Luwu Utara.

Kondisi ini pula yang membuat hampir semua daerah kembali membuka pembelajaran tatap muka (PTM) meski terbatas, termasuk di Lutra. Meski begitu, Komang tetap mengingatkan bahwa kasus Covid 19 bisa saja kembali meningkat jika protokol kesehatan kembali longgar.

“Poin krusialnya sekarang adalah PTM, yang berlangsung di berbagai daerah sudah memapar lebih dari 15.000 siswa di ribuan sekolah,” ucap dia mengingatkan.

Namun, Komang yakin PTM di Lutra yang sudah dilakukan sejak 20 September yang lalu dapat dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

“Tenaga pengajar kita syaratnya telah dilakukan vaksinasi. Ditambah lagi vaksinasi anak sekolah umur 12-17 tahun,” terang Komang.

Hal yang dikhawatirkan sebenarnya, menurut dia, adalah pergerakan manusia jelang libur panjang sekolah, natal, dan tahun baru.

“Akhir 2021, diprediksi akan ada tren kasus kembali naik, karena natal, tahun baru dan liburan panjang, yang pemicunya berasal dari klaster sekolah di mana sudah ada ribuan siswa yang terpapar Covid-19,” ujar dia mengingatkan.

Lalu, apa yang perlu dilakukan?, kata Komang, disiplin protokol kesehatan menjadi kunci, termasuk vaksinasi.

“Yang perlu diperhatikan adalah, tetap pertahankan disiplin prokes, lengkapi dosis vaksin; pengawasan sekolah lebih intens, tempat usaha disiplin mengingatkan karyawan dan konsumennya patuh proke, testing dan tracing tetap didorong dan ditingkatkan,” ujarnya

” Varian Mu dan Lambda tetap menjadi perhatian dengan disiplin prokes. Semua ini adalah kultur yang baik untuk tetap hidup lebih produktif. Salam sehat for Lutra!” tutup Komang.

Siswa dan Guru

Salah satu langkah pencegahan penularan virus Covid-19 adalah vaksin. Hal ini menjadi wajib bagi siapa saja. Termasuk tenaga pengajar atau guru dan siswa. Hal ini harus dilakukan sebelum proses belajar tatap muka dilakukan.

Cara ini hampir dilakukan semua sekolah di Sulawesi Selatan. Bahkan, Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN) 5 Makassar yang melakukan uji coba belajar tatap muka selama 14 hari meminta semua siswa dan orang serta guru untuk tetap menerapkan protokol kesehatan.

Kepala UPT SMA 5 Makassar, Dra Andi Nurhayati Hamzah Ware MSi mengatakan, saat ini sudah 85 persen siswanya telah divaksin.

Kata dia, masih ada sekitar 15 persen siswa yang belum divaksin. Hal ini disebabkan beberapa kendala. Termasuk siswa yang mempunyai riwayat sakit. Namun, mereka yang belum bisa divaksin tetap mendapatkan hak untuk belajar.

Kata Andi Nurhayati, pihaknya tidak memaksakan siswa untuk vaksin. Sebab, ada dua hal kenapa siswa tidak vaksin. Pertama, tidak mendapat izin atau dukungan orang tua. Kedua, siswa tersebut tak bisa divaksin karena sakit.

Selain itu, siswa yang tidak divaksin tetap mendapatkan hak untuk sekolah. Jika tak bisa tatap muka, bisa dilakukan secara daring.

“Selain itu, siswa yang belum vaksin tetap bisa melakukan belajar tatap muka. Siswa tersebut diwajibkan melakukan Swab test antigen dan polymerase chain reaction (PCR),” ujarnya.

Ayo Sehat dengan Vaksin

Sebelumnya, Pimpinan Daerah Kolektif (PDK) Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957 Sulawesi Selatan (Sulsel) juga mengajak para pelajar dan mahasiswa untuk ikut melakukan vaksin Covid-19 di Phipo Mall lantai 2, Jalan poros Tanjung Bunga Makassar, Sabtu, 30 Oktober 2021 mendatang.

Panitia pelaksana vaksinasi PDK Kosgoro 1957 Sulsel, Andi Tenri Atta Lantara mengatakan, pihaknya telah melakukan vaksinasi massal dengan 1000 dosis vaksin.

“Ini vaksinasi massal yang kedua kami laksanakan akhir Oktober mendatang. Vaksinasi ini ditujukan kepada masyarakat umum, khususnya pelajar dan mahasiswa di Makassar maupun daerah lain yang mau vaksin,” jelasnya.

Manfaat Vaksin

Vaksinasi atau imunisasi merupakan prosedur pemberian suatu antigen penyakit, biasanya berupa virus atau bakteri yang dilemahkan atau sudah mati, bisa juga hanya bagian dari virus atau bakteri.

Tujuannya untuk membuat sistem kekebalan tubuh mengenali dan mampu melawan saat terkena penyakit tersebut.

Sebenarnya, sistem kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit bisa terbentuk secara alami saat seseorang terinfeksi virus atau bakteri penyebabnya.

Namun, infeksi virus Corona memiliki risiko kematian dan daya tular yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan cara lain untuk membentuk sistem kekebalan tubuh, yaitu vaksinasi. (amp)

Comment