Tahapan Presentasi KIPP Tingkat Kabupaten Kelar, Satu Inovasi Presentasi Virtual dari Padang

Tahapan Presentasi KIPP Tingkat Kabupaten Kelar, Satu Inovasi Presentasi Virtual dari Padang

Tahapan Presentasi KIPP Tingkat Kabupaten Kelar, Satu Inovasi Presentasi Virtual dari Padang

LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM – Tahapan Presentasi dan Wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Tingkat Kabupaten Luwu Utara akhirnya kelar dilaksanakan. Selama dua hari, 23 – 24 November 2021, salah satu tahapan menuju TOP 7 KIPP Kabupaten Luwu Utara digelar.

Sebanyak 15 inovasi ikut dalam tahapan ini dari 19 inovasi yang terjaring. Tim Penilai terdiri dari Armiadi (Sekretaris Daerah), Eka Rusli (Asisten III), Alauddin Sukri (Kepala Bappelitbangda), Muhammad Hadi (Kabag Organisasi) dan Awaluddin Andi Paso (Dinas PMD).


Pelaksanaan KIPP Tingkat Kabupaten juga melibatkan Tim Pelaksana Warkop Indah, yang sejauh ini selalu mendampingi setiap kegiatan inovasi, baik tingkat kabupaten, provinsi dan nasional. Hari pertama tahapan presentasi diikuti 6 inovasi, dan hari kedua 9 inovasi.

Pada tahapan presentasi hari kedua, Rabu (24/11/2021), di Sekretariat Warkop Indah, ada satu inovasi mengikuti presentasi virtual dari kota Padang, Sumatera Barat. Pasalnya, saat tahapan berlangsung, inovatornya tugas luar ke kota berjuluk Kota Nan Elok tersebut.

Adalah inovasi SIM B (Sistem Mitigasi Bencana), di mana inovator SIM B, Ahmad, tampak begitu antusias melakukan presentasi di hadapan Tim Penilai meski secara virtual. Tim Penilai mengapresiasi inovator atas usaha yang dilakukan untuk ikut tahapan presentasi.

Sekda Lutra, Armiadi, yang juga salah satu Tim Penilai, mengikuti tahapan presentasi mulai pagi pukul 09.00 WITA sampai sore pukul 17.30 WITA dengan begitu antusias. Beberapa masukan, saran dan motivasi dia, menjadi vitamin bagi semua inovator yang ikut KIPP.

“Kita berharap semua inovasi tidak hanya muncul ketika ada kompetisi inovasi, karena yang paling penting dari sebuah inovasi adalah menjaga keberlanjutannya, dapat direplikasi serta bisa diterapkan di tempat lain,” kata Sekda Armiadi usai tahapan presentasi.

Kenapa harus ada inovasi? Mantan Kadis Pertanian ini menjelaskan, bagi pemerintah, inovasi adalah jawaban atas segala persoalan dan keterbatasan yang ada. Inovasi, kata dia, adalah sebuah upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Inovasi adalah upaya yang dilakukan untuk menjawab persoalan karena inovasi itu berangkat dari persoalan, kemudian hadir memberi solusi,” terangnya, seraya mengatakan bahwa inovasi harus menjadi budaya kerja. Hasil KIPP diumumkan pada Desember mendatang. (LH)

Berikut 15 inovasi yang ikut tahapan presentasi: Si Mira Bersantai (Ahmad Jani); Kejar Stunting (Nisma); Japri’ka Bos (Supian Sakti); Sikamase (Abdul Hakim); Layar Desa (Fatmawati); Peka Desa Bergulir (Alimuddin); Pojok Bisa (Made Sudana); Sidora Eman (Andi Bahtiar); Go Pasar Indah (Rahmawati); Kelas Buby (Juniar); Si Modis Lutra (Nirwan); Kampung Berdaya (Ramlan Majid); Pugalu Sip (Ovan Patuang Putra); Si Sahra (Sulkifli Indra Arman), dan SIM B (Ahmad)

Comment