MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Tiga peserta seleksi Direksi dan Dewan Pengawas (Dewas) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Makassar melaporkan proses seleksi ke Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu, (13/07/2022).
Ketiga peserta seleksi tersebut yakni Dr Ir Natsar Desi SP M Si bersama dua peserta seleksi lainnya, HM Busrah Abdullah SE dan Ayyub Absro SE Ak. Ketiganya ke kantor Ombudsman RI Perwakilan Sulsel, Ruko Alauddin Plaza Jalan Sultan Alauddin, pukul 13:30 WITA. Ketiganya mendaftarkan berkas dokumen aduannya ke Ombudsman untuk ditindak lanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kami sebagai warga negara yang baik dan sebagai peserta seleksi Direksi dan Dewas BUMD Kota Makassar telah melaporkan proses seleksi BUMD Kota Makassar. Kami nilai ada kejanggalan dalam proses administrasi di setiap tahapannya. Hari ini, secara resmi kami melaporkan hal ini ke Ombudsman perwakilan Sulsel untuk ditindak lanjuti sesuai aturan yang berlaku,” kata Aloq, sapaan Dr Ir Natsar Desi SP M Si kepada wartawan usai melapor ke Ombudsman.
Juru bicara pasangan Adama (Danny Pomanto-Fatmawati Rusdi) pada Pilwalkot Makassar yang lalu ini melakukan perlawanan terhadap hasil seleksi BUMD Kota Makassar yang dinilainya banyak kejanggalan yang dilakukan panitia dan Tim Seleksi (Timsel).
“Sangat banyak kejanggalan dalam tahapan seleksi ini, kami perlu melakukan upaya untuk meluruskan kekeliruan yang telah dibuat panitia dan timsel,” jelas Aloq.
Aloq berharap, upaya yang dilakukannya ini bisa menjadi awal untuk membuka ke publik lembar kerja hasil ujian kelayakan dan kepatutan termasuk lembar kerja penilaian dari 7 orang tim pewawancara (Timsel).
Sesuai dengan yang diminta sebelumnya ke Timsel BUMD Kota Makassar melalui konferensi persnya, Rabu 6 Juli 2022 lalu. Aloq menduga, dalam proses seleksi tersebut telah terjadi skenario pengaturan skor (Red-Nilai).
“Sampai hari ini, lembar kerja hasil ujian kelayakan dan kepatutan belum di buka ke publik, termasuk lembar penilaian dari 7 Timsel BUMD pada saat seleksi, itu yang kami ingin lihat dan dipublis,” kata Aloq.
“Kami berharap melalui Ombudsman RI Perwakilan Sulsel bisa membuka kepublik dugaan tabir skenario pengaturan nilai yang dilakukan oleh timsel BUMD Kota Makassar, sehingga ada rasa keadilan bagi kami yang mengikuti seleksi,” harapnya.
Diketahui, sebelumnya sejumlah peserta seleksi Direksi dan Dewas BUMD Kota Makassar juga melakukan protes yang sama kepada timsel terkait objektivitas penilaian kepada peserta. Mereka menduga telah terjadi pengaturan skor dan Maladministrasi dalam tiap tahapannya.
Comment