BONE, BERITA-SULSEL.COM – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang bakal berlangsung di Labuan Bajo, Manggarai, NTT, tinggal menghitung hari. Digelar 9 hingga 11 Mei nanti, POLRI telah melakukan berbagai persiapan demi menjamin keamanan para peserta ASEAN.
Diantaranya adalah mengadakan operasi terpusat dengan sandi Komodo 2023. Operasi ini akan terkolaborasi dengan aspek-aspek penting lain sehingga KTT ASEAN berjalan sukses.
“Dengan operasi ini kita menyelenggarakan satu mekanisme pengamanan yang detail, terintegrasi dan terkolaborasi dengan semua aspek, baik itu aspek keamanan maupun aspek pendukung dari kegiatan KTT ini sendiri,” kata Asops Kapolri, Irjen Pol Agung Setya, saat diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat (FMB) 9, Jumat (5/5/23).
Sebanyak 2.627 personel akan disiagakan, bekerjasama dengan TNI dan stakeholders lain telah bertolak ke Labuan Bajo kemarin, Kamis (4/5/23). Di Labuan Bajo, petugas keamanan langsung menempati pos-pos pengamanan tempat KTT ASEAN berlangsung serta melakukan latihan rutin terutama untuk menyesuaikan dengan kondisi, topografi dan keunikan Labuan Bajo.
“Dengan mengelolah daerah yang spesifik ini tentu perlu pengenalan lokasi. Kemudian lebih detail lagi tentang potensi-potensi apa yang harus kita kelola dan kendalikan sehingga keamananan bisa terwujud,” terang Agung.
Ditambahkan Agung, untuk menjamin keamanan menyongsong KTT ASEAN di Labuan Bajo, POLRI dan TNI telah membangun komunikasi dan kerja sama yang intens.
“Kita melihat teman-teman TNI sudah menyediakan Kapal TNI di perairan. Demikian juga yang ada di darat. Kemudian teman-teman Paspampres sudah mulai menata jalur dan menyiapkan lokasi-lokasi tempat berlangsungnya KTT,” lanjut Agung.
Sementara itu, untuk pengamanan Kepala Negara, Paspampres akan dibantu 104 personil dari pihak kepolisian. POLRI juga telah menyediakan jalur yang cukup panjang dari Kota Labuan Bajo ke Golo Mori, salah satu tempat berlangsungnya KTT ASEAN nanti.
“Kita sudah menyiapkan jalur yang cukup panjang kurang lebih 36 kilo dari Kota Labuan Bajo. Kita siapkan pengawalannya sehingga para delegasi tiba dengan selamat dan lancar sampai di lokasi,” tambahnya.
Untuk diketahui, pengamanan jelang KTT ASEAN ini juga tidak hanya dilakukan di Labuan Bajo, tetapi juga di provinsi-provinsi sekitar, terutama Bali. Hal itu dilakukan karena pesawat para Kepala Negara akan berada di Bali dan sebagian akan bermalam di Pulau Dewata tersebut.
“Untuk mengantisipasi potensi gangguan nyata, kami sudah menyiapkan satgas-satgas khusus. Kami memiliki 8 satgas untuk menangani hal tersebut,” ungkap Agung.
Potensi gangguan yang mungkin muncul akan ditangani oleh Satgas Preventif dari Badan Intelijen Kepolisian bersama Badan Intelijen Negara dan Badan Intelijen Strategis dari TNI.
Kemudian juga ada Satgas Tindak dan Anti-teror untuk memastian kesiapan POLRI apabila muncul gangguan berupa teror. Kemudiaan terdapat juga Satgas Kontingensi apabila sewaktu-waktu muncul masalah atau gangguan kesehatan yang sifatnya mendadak.
“Kita juga menyediakan langkah-langkah kontingensi, Polri menyiapkan 2 Helikopter, TNI menyiapkan 3 Helikopter dan Rumah Sakit Kapal yang telah tiba di Labuan Bajo,” tutur Agung.
Agung mengatakan, pada intinya pengamanan KTT ASEAN di Labuan Bajo akan dilakukan dengan sangat hati-hati, detail disesuaikan dengan keunikan dan keindahan alam serta keramahtamahan masyarakatnya.
“Ini dinamika yang akan terus kita kolaborasikan dan kita padukan satu sama lain. Kami bersama TNI selalu berkoordinasi untuk mengikuti dinamika-dinamika yang sangat dinamis, seperti perubahan-perubahan jadwal ataupun perubahan-perubahan kegiatan yang harus kami sesuaikan dengan kondisi dan situasi,” tutupnya.(eka)
Comment