MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah IX, Dr Andi Lukman MSi mengisi kuliah umum di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Wira BhaktI Makassar dengan tema “Meningkatkan Daya Saing Mahasiswa Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka”, di Jalan AP Pettarani, Selasa, 31 Oktober 2023.
Dihadapan ratusan mahasiswa baru STIE Wira Bhakti Makassar, Andi Lukman memperkenalkan tugas dan fungsi LLDikti. Termasuk program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka.
Pasalnya, program ini merupakan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.
“LLDikti adalah pelayan perguruan tinggi. Saat ini LLDikti Wilayah IX melayani 241 perguruan tinggi,” ujarnya.
Melalui kuliah umum, Andi Lukman mengajak STIE Wira Bhakti Makassar untuk terus meningkatkan layanan dan kualitas mahasiswa serta alumninya.
Kata dia, adanya kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, setiap perguruan tinggi harus meningkatkan kualitas mahasisnya, khususnya alumni yang ditelorkan.
Sebelum ada kebijakan merdeka belajar, kata Andi Lukman, banyak alumni kampus yang menjadi pengangguran. Sebab, dunia usaha bukan hanya membutuhkan orang pintar. Tapi juga kreatif.
“Adanya kebijakan merdeka belajar ini, diharapkan mahasiswa punya kualitas. Bukan hanya pintar. Tapi juga memiliki kreativitas,” terangnya.
Menurut Andi Lukman, program merdeka belajar ini seperti lautan yang luas. Disini, setiap mahasiswa untuk berenang. Belajar mengadapi derasnya arus dan ombak yanv besar.
“Analoginya, kampus adalah kolam renang. Disini mahasiswa belajar berenang. Jika hanya di kampus belajar berenang. Setelah keluar di lautan. Mereka tak bisa beradaptasi,” ujarnya.
Sebaliknya, jelas Andi Lukman, adanya merdeka belajar ini, mahasiswa bisa belajar berenang di lautan. Artinya, setelah belajar di lautan, mahasiswa bisa mengarungi semua medan. Bukan hanya kolam. Tapi lautan yang luas dengan ombak derasnya. Bahkan, mahasiswa yang telah belajar berenang di lautan, bisa menaklukkan derasnya arus sungai kehidupan di masyarakat.
Andi Lukma meminta pihak kampus STIE Wira Bhakti Makassar untuk tidak banyak memberikan teori dalam proses perkuliahan. Mahasiswa harus keluar untuk belajar langsung di masyarakat dengan cara praktek.
“Mahasiswa harus banyak belajar secara langsung di masyarakat. Bukan hanya menerima teori di kampus,” ujarnya.
Sehingga, kata Andi Lukman, alumni yang telah menyelesaikan studinya di kampus STIE Wira Bhakti Makassar dengan sistem merdeka belajar bisa terserap dalam dunia kerja. Termasuk menciptakan lapangan kerja.
“Saya menyakini, kampus merdeka dan merdeka belajar menelorkan alumni kampus yang memiliki kualitas, kreativitas dan moral yang baik,” ujarnya.
Menurutnya, kreativitas mahasiswa sangat penting. Semakin mantap kreativitas mahasiswa maka semakin berkembang suatu ilmu pengetahuan. Sebaliknya, kreativitas mahasiswa rendah maka akan mempengaruhi kecerdasan yang mengakibatkan kemalasan sehingga tidak mampu mengatasi berbagai masalah.
Sementara itu, Ketua STIE Wira Bhakti Makassar, Dr Abdul Haris SE MSi mengatakan,, pihaknya terus melakukan pembenahan, menyesuaikan kebutuhan mahasiswa dalam dunia kerja . Tak hanya fasilitas sebagai penunjang proses perkuliahan. Pihaknya juga menghadirkan beberapa program. Termasuk penerapan sistem Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka.
“Saat ini kami menyiapkan program magang bersetifikat, kampus mengajar dan Keirausahaan. Bahkan, semester ini akan melakukan pertukaran pelajar,” ujarnya.
Kata dia, magang bersertifikat bagian dari program Kampus Merdeka yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.
“Program Wirausaha Merdeka merupakan salah satu upaya penting kami di Kampus Merdeka untuk membantu para lulusan memiliki kemampuan di bidang wirausaha sebagai alternatif karier dan nantinya dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,” ujarnya.
Selain itu, pertukaran pelajar bertujuan meningkatkan pemahaman mahasiswa pada keberagaman suku, agama, ras, dan antargologan serta semangat persatuan.
Comment