LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM – Lima Kabupaten dan 1 Kota dengan total keselurahan peserta 413 mengukuti Utsawa Dharma Gita (UDG) Ke – IX Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)
Mengangkat tema “Literasi Sastra Suci Mewujudkan SDM Hindu yang Moderat dan Kompetitif” Kegiatan yang di selenggaran mulai dari tanggal 12 April hinggal 14 April tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani di lapangan Sukadamai, Kecamatan Sukamaju, Jumat (12/4/2024).
Indah Putri dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaksanaan UDG IX Tingkat Provinsi Sulsel dimajukan ke tanggal 12 April 2024, dengan pertimbangan ada waktu jeda bagi peserta untuk beristirahat.
Mengingat tanggal 16 April 2024, pelajar sudah masuk sekolah.
“Makanya saya usul diundur di tanggal 12 April, karena di tanggal 15 April, pelajar masih bisa beristirahat. Jadi, kita majukan ke tanggal 12 April itu bukan tanpa alasan,” jelasnya.
Indah Putri menuturkan sangat senang karena peserta antusias mengikuti UDG IX Tingkat Sulsel.
“Peserta kurang lebih 400 orang, maka dari itu, saya ingin mengucapkan selamat datang kepada para official, para peserta dan pendamping, di Desa Sukadamai Kecamatan Sukamaju, kampung moderasi beragama. Terima kasih juga kepada Forkopimcam atas dukungannya,” tutur Bupati perempuan pertama di Sulsel ini.
Lebih lanjut Indah Putri menyebutkan bahwa Kabupaten Luwu Utara adalah sebuah daerah yang sangat heterogen.
Makanya, Luwu Utara acap kali disebut sebagai Indonesia mini, karena semua agama, suku, adat, budaya dan ras, menyatu dan berbaur di Kabupaten Luwu Utara.
“Semuanya ada di Luwu Utara dan kami menyadari bahwa semua itu adalah kekuatan yang kami miliki. Oleh karena itu, menjadi kewajiban untuk mengayomi semuanya,” sebutnya.
Untuk itu, Bupati Lutra dua periode ini mempersilakan semuanya beraktivitas dengan baik dan benar.
Tentu dengan mengedepankan norma dan etika yang baik antarpemeluk agama yang satu dengan agama yang lain.
“Silakan beraktivitas sesuai dengan keyakinan kita masing-masing dan Pemda Kabupaten Luwu Utara akan selalu bersama dengan bapak dan ibu semua,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Sulsel, Muhammad Tonang, mengajak untuk saling meningkatkan kerukunan antarumat beragama.
“Kami mengajak seluruh umat beragama saling bergandengan meningkatkan kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan,” ajak Tonang.
Hal ini penting, kata dia, dengan harapan pelayanan keagamaan di Sulsel dapat berjalan dengan baik, sehingga pelayanan yang baik ini dapat pula dirasakan oleh semua pemeluk agama di Sulsel.
“Semoga pelayanan kegiatan keagamaan dapat kita laksanakan dengan baik,” harapnya. (*)
Comment