GOWA, BERITA-SULSEL.COM –Sepanjang tahun 2024 ini, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Gowa berfokus pada sejumlah pelaksanaan program yang telah dibuat sebelumnya khususnya terkait dengan pengendalian penduduk, pelayanan KB sebagai misi utama serta melakukan pemutahiran data keluarga berisiko stunting.
Kepala DPPKB Kabupaten Gowa, Sofyan Daud didampingi tiga Kepala Bidang (Kabid)nya, masing-masing, Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (K3) Sulhijrah, Kabid KB, Murniati serta Kabid Pengendalian Penduduk, Nurmiati menjelaskan dari beberapa program kependudukan dan pembangunan keluarga serta percepatan penurunan stunting yang dilaksanakan tahun ini, mengantarkan pihaknya meraih sejumlah penghargaan baik tingkat provinsi maupun tingkat nasional.
“Alhamdulillah ada beberapa penghargaan yang kita terima tahuni ini, antara lain, Manggala Karya Kencana untuk ketua tim penggerak PKK serta Darma Karya Kencana untu Wakil Bupati dan saya selaku Kepala Dinas. Kedua penghargaan ini dari pusat. Sementara untuk tingkat provinsi kita keluar sebagai juara pertama dalam pelayanan aksektor pelayanan KB dalam rangka Harganas serta juara pertama Kelompok Bina Keluarga Balita,” ujar Sofyan di kantornya, Selasa (24/12).
Pada kesempatan itu, Sofyan juga menjelaskan bahwa untuk stunting saat ini di Kabupaten Gowa ada sekitar 16.000 keluarga berisiko stunting dan masuk prioritas quikwin BKKBN pusat diantaranya 1429 yang masuk dalam sasaran “Genting” ( Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).
Sementara untuk program percepatan penurunan stunting di Gowa yang prevalensinya 21,1 persen kemungkinan besar tahun ini mengalami penurunan berdasarkan hasil Survey Statua Gizi Indonesia (SSGI) di bawah 20 persen sesuai target 18,5 persen.
“Target kita di kabupaten kan 18 persen, sementara target nasional 20 persen”, sebut Sofyan Daud.
Dijelaskan bahwa salah satu cara menurunkan angka stunting dengan melalui gerakan “Genting”. Harapannya kata Kepala DPPKB Gowa, Sofyan Daud, menggugah masyarakat agar bisa menjadi orang tua asuh dengan memberikan bantuan nutrisi kepada keluarga ibu hamil keluarga balita yang masuk kategori miskin.
Selain itu langkah lain yang dilakukan dengan memberikan sertifikasi kepada Calon Pengantin (Serbucatin). “Dan salah satu inovasi yang kita lakukan selama ini untuk percepatan penurunan angka stunting adalah “Gassing Nganre” (Gerakan Atasi Stunting Dengan Telur dan Sayur Kelor), kuncinya. (an).
Comment