Hasil Panen tak Sesuai HPP, HMI Badko Sulsel Tantang Bulog dan APH Tuntaskan Permainan Harga

Aswan Baharudin

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan komitmennya harga gabah tetap stabil di tingkat petani. Sesuai Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).

Sedang jagung di tingkat petani sebesar Rp 5.500 per kilogram. Melalui keputusan Keputusan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nomor 18 Tahun 2025, ini bertujuan untuk melindungi petani dan mempercepat pencapaian swasembada pangan.


Ketua Bidang Pertanian Badan Kordinasi (Badko) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Aswan Baharudin mengapresiasi langkah pemerintah telah menetapkan HPP Gabah dan jagung.

“Kebijakan tersebut adalah upaya pemerintah atau keberpihakan yang serius dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan serta perlindungan terhadap petani yang harganya dimainkan,” ujar Wawan sapaan akrabnya.

Namun, kata Wawan, petani jagung Kabupaten Jeneponto mengalami hal yang lain. Mereka mengeluhkan harga jagung hanya berkisar Rp3.200 – Rp3.400 per kilogram.

Wawan akan menyoroti adanya indikasi pihak-pihak tertentu yang mencoba memainkan harga gabah di tingkat petani. Ia menegaskan Badko HMI. Sulsel Bidang Pertanian tidak akan tinggal diam terhadap praktik yang merugikan petani.

“Sesuai apa yang diintruksikan Presiden Prabowo bahwa jika ada yang ingin bermain-main sebesar apapun penggilingan padi serta gudang jagung itu akan kami tindak”. Tegas wawan juga kader HMI Perti Fajar

“Kami akan melakukan mengawalan terhadap pembelian hasil panen petani. Saat ini memasuki masa panen, hal ini menjadi ujian bagi penegak hukum dalam menindak pedagang nakal yang tidak mematuhi peraturan yang ada,” tambahnya.

“Kami menantang Perum Bulog Kanwil Sulselbar dan aparat penegak hukum untuk menindak tegas pengusaha yang permainkan timbangan dan harga hasil panen dari petani” terangnya.

Petani di Kelurahan Manjangkoe, Ali mengaku hasil panennya dijual seharga Rp 3.300 per Kg setelah dikeringkan selama lima hari. “Saya tanam bibit sekitar 9 kg hasilnya 2.2 ton saat ditimbang harga segitu masih jauh dari harapan,” terangnya. (#)

Comment