Dosen STMIK Handayani: Akademisi Plus Politisi Punya Nilai lebih Bertarung Pilkada

HA Mustaman - Andi Endre Cecep Lantara
HA Mustaman – Andi Endre Cecep Lantara yang merupakan akademisi sekaligus akademisi Kota Makassar.

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Akademisi pada dasarnya memiliki kepercayaan dimata masyarakat, dan ini modal yang telah dimikili untuk bertarung di pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Hal ini disampaikan Wakil Ketua II bidang kemahasiswaan Stimik Handayani Makassar, Mirfan,S.Kom, MT M.Kom kepada wartawan, Rabu(28/09/2016).


Menurutnya, figur akademisi bukan sebuah jaminan untuk menang dalam pertarungan Pilkada jika tidak paham politik. “Yang menang pilkada adalah yang punya kemampuan diatas rata-rata,” ungkapnya.

Kata dia, banyak akademisi membranding dirinya sebagai seorang yang paham politik namun setelah dilihat dia bukanlah akademisi yang punya latar belakang Politisi. “Akademisi yang bisa bertarung adalah akademisi yang punya latar belakang Politik,” jelasnya.

Mirfan juga mengatakan politik dan akademisi adalah dua hal yang berbeda. Sehingga keduanya harus dikuasai secara baik. “Politik orang tidak berbicara kemampuan akademik, tapi berbicara strategi, ” tutupnya.

Khusus untuk di Kota Makassar yang akan menggelar Pilkada tahun 2018 mendatang, telah muncul nama akademisi plus politisi yang digadang-gadang ikut bertarung memperebutkan kursi yang saat ini diduduki oleh Danny Pomanto.

Ada Endre Cecep Lantara yang merupakan legislator DPRD Sulsel dari Frkasi Partai Demokrat sekaligus Ketua Yayasan Pendidikan Makassar, kemudian ada nama Andi Mustaman yang merupakan mantan legislator DPRD Sulsel sekaligus ketua Yayasan Bhakti Bumi Persada. (ram/des)

Baca Juga

Pengamat Sebut Banyak Akademisi Sukses Jadi Kepala Daerah

Dosen UIN ; Begini Kelebihan Akademisi Maju di Pilkada

Comment