Ceramah Tarawih di Masjid Al Ikhlas Banta-Bantaeng, Rektor UIM Ingatkan Pentingnya Akhlak

Dr Majdah Muhyiddin Zain

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Rektor Universitas Islam Makassar (UIM), Dr Majdah Muhyiddin Zain M.Si menyampaikan ceramah tarawih malam ke-15 di Masjid Al Ikhlas Banta-Bantaeng, Makassar, Rabu 5 April 2023.

Dalam ceramahnya, Majdah yang juga istri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan dua periode 2008-2018 Agus Arifin Nu’mang ini membawakan materi ceramah “Meneladani Akhlak Rasul Dalam Dunia Kerja”.


Menurut Majdah, momentum ramadan tahun ini harus dijadikan sebagai proses muhasabah untuk meneladani akhlak rasul Nabi Muhammad SAW yang bermatarbat. Jauh dari sifat-sifat tercela, dan tentunya dekat dengan sifat kepemimpinan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Kata Majdah, akhlak sering didengar dalam kehidupan sehari-hari dan sebagai seorang muslim. “Kita mengetahui, akhlak salah satu hal yang harus diperhatikan terutama dalam kehidupan bermasyarakat,” ujarnya.

“Seorang muslim, senantiasa dianjurkan untuk memiliki akhlak yang baik dan menjauhi akhlak buruk. Sedemikian pentingnya akhlak dalam Islam, disebutkan juga dalam hadits bahwa Rasulullah SAW diutus kepada kaumnya dan seluruh umat di dunia,” tambahnya.

Kata akhlak, jelas Majdah, sering diartikan dengan kelakuan atau budi pekerti. Kadang dapat juga diartikan dengan tabiat, perangai atau kebiasaan.

Kata akhlak, sering ditemukan dalam hadits-hadits nabi Muhammad SAW. Dari sekian hadits yang membicarakan tentang akhlak, salah satunya yang sangat popoler dan dihafal leh banyak orang adalah hadits riwayat Malik.

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia,” ujarnya.

Ketua Muslimat NU Sulsel ini menguraikan, akhlak dalam ajaran agama Islam tidaklah sama dengan etika. Kalau etika hanya terbatas pada sopan santun diantara sesama manusia. Objek kajiannya hanya yang berkaitan dengan tingkah laku secara lahiriah.

Sedangkan akhlak, jelas Majdah, lebih luas maknanya dan mencakup beberapa aspek, dimulai dari akhlak terhadap Allah. Akhlak terhadap sesama manusia dan akhlak terhadap lingkungan seperti akhlak terhadap tumbuh-tumbuhan dan akhlak terhadap benda-benda tak bernyawa.

“Ramadan 1444 H kita jadikan sebagai bulan suci. Bulan membersihkan diri dari segala dosa, sehingga selama bulan ramadan umat islam dididik membiasakan berperangai baik. Menjauhi dari perangai yang buruk. Dengan kata lain, puasa akan menjadikan pelakunya memiliki akhlak yang mulia dan terhormat,” terangnya. (*)


Comment