LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM — Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Luwu Utara pada 2024. Di mana IPM Luwu Utara meningkat dibanding pada 2023. Hal ini dibenarkan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah atau Bapperida, Drs. H. Aspar, Selasa (3/12/2024), di Masamba, Kabupaten Luwu Utara.
“Alhamdulillah, setelah 11 tahun menunggu dan dengan menggerakkan segala upaya, Pemda Lutra melalui program, kegiatan, dan partisipasi masyarakat terkait, dengan tingkat kesejahteraan masyarakat, IPM Lutra bergeser dari peringkat 12 pada 2013 di awal perubahan metode penghitungan IPM dari metode lama ke metode baru dengan mengganti salah satu komponen indikator Tak Bebas IPM, yaitu dari Angka Melek Huruf menjadi Harapan Lama Sekolah (HLS), menjadi peringkat 10 pada 2024 dengan IPM berkategori Tinggi (70=<IPM<80),” jelas Aspar.
Menurutnya, salah satu Indikator Kinerja Pemerintah Daerah yang mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di suatu wilayah adalah IPM. Di mana IPM menjadi ukuran agregat terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di suatu daerah yang melaksanakan pembangunan.
“IPM memilih 3 Indikator Tak Bebas, yaitu Indikator Kesehatan, Indikator Pendidikan dan Paritas Daya Beli, Purchasing Power Parity. Dan setiap Indikator Tak Bebas masih memiliki beberapa Indikator Bebas yang mendukung pencapaian Indikator Tak Bebas tersebut,” terangnya.
“Pada 2013, IPM Lutra berada pada kisaran 66,40 point dengan Indikator Tak Bebas Bidang Kesehatan yang diukur dengan Angka Harapan Hidup (AHH) berada pada kisaran 66,98 tahun, Indikator Bidang Pendidikan yang diukur 2 indikator, yaitu Harapan Lama Sekolah (HLS) pada kisaran 11,91 tahun dan Rerata Lama Sekolah (RLS) yang berada pada kisaran 7,02 tahun. Sementara Daya Beli pada saat itu baru mencapai Rp10.541.000 per kapita per tahun, dengan posisi Luwu Utara pada peringkat 12 di Sulsel,” sambungnya.
Namun, kata dia, pada 2024, IPM Luwu Utara kembali melejit menjadi 74,04 point, setelah sebelumnya meningkat dari 70,51 (TD 2010) pada 2022, menjadi 73,31 (TD 2020) pada 2023. Peningkatan secara signifikan tahun ini, lanjut dia, menjadikan IPM Lutra naik dua anak tangga, sehingga menempati peringkat 10 di Sulsel.
“Peningkatan IPM ini tentu tidak lepas dari dukungan peningkatan Indikator Tak Bebas dari masing-masing bidang. Di mana Angka Harapan Hidup menjadi 73,87 tahun, Harapan Lama Sekolah menjadi 12,61 tahun, Rerata Lama Sekolah menjadi 8,37 tahun dan Daya Beli menjadi Rp12.866.000 per kapita per tahun,” jelasnya lagi.
Masih Aspar, beberapa program dan kegiatan yang mendukung indikator Bebas IPM Lutra yang menjadi fokus selama ini adalah Bidang Kesehatan yang meliputi memperbanyak pendekatan mencegah masyarakat dari sakit, melayani masyarakat yang sakit dengan durasi lama sakit hingga 3 hari, mencegah kelahiran yang menyebabkan kematian, baik pada ibu dan bayinya, pemenuhan atas imun bagi bayi dan balita, dan mendorong masyarakat berumur panjang dan sehat, dengan memenuhi fasilitas kesehatan berstandar pelayanan prima, dan mencegah pernikahan dini.
“Sementara di Bidang Pendidikan adalah mendorong partisipasi masyarakat dalam mengenyam pendidikan, mencegah angka putus sekolah dan angka ketidakberlanjutan, serta penyediaan sarana prasarana pendidikan yang memberi peluang yang sama bagi seluruh masyarakat Luwu Utara untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi,” paparnya.
Lanjut mantan Sekretaris DPRD ini, untuk Purchasing Power Parity dengan mendorong peningkatan pendapatan bagi seluruh masyarakat melalui bantuan saprodi dan alsintan bagi petani, bantuan dan fasilitas sektor industri dan yang lainnya dalam mendorong peningkatan produksi dan produktivitas semua sektor setiap tahunnya, sehingga pertumbuhan ekonomi Luwu Utara tetap terjaga di atas 7,00%.
“Apabila kita mampu mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7,00 persen, maka tidak menutup kemungkinan peringkat IPM kita akan terus terkoreksi positif hingga posisi di lima atau delapan,” tandasnya, seraya menambahkan bahwa Ketimpangan Regional dan Ketimpangan Pendapatan dapat tetap terjaga di Kategori Rendah (0-0,4), dengan sangat baik,” pungkasnya. (LHr)
Comment