MAROS, BERITA-SULSEL.COM – “Saya Bupati Kabupaten Maros, meluncurkan “Kick Off Akademi Literasi Masjid Indonesia Kabupaten” sebagai wujud nyata dari Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan Kabupaten Maros yang telah saya luncurkan pada tangggal 15 Agustus 2022 lalu” kata Chaidir Syam saat melakukan Kick Off Akademi Literasi Masjid Indonesia Kabupaten Maros di Pembukaan STQ Maros, Senin malam 10 Februari 2025 di Aula Al-Markaz Al-Islami Maros.
Bupati Chaidir Syam didampingi Sekda Kabupaten Maros, Ketua DPRD Maros, Danlanud Sultan Hasanuddin, Kakandepag Maros, Plt Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros, Ketua DMI, Ketua Umum AMTI, Ketua BKPRMI, Ketua GPMB Maros, Ketua MUI, Ketua Baznas Maros dan Penggerak Akademi Literasi Masjid Indonesia Kabupaten Maros, Bachtiar Adnan Kusuma, seusai meluncurkan Kick Off Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros, Chaidir Syam menyerahkan maskot Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros kepada sejumlah tokoh pimpinan Ormas dan pimpinan OPD.
Menurut Chaidir Syam, Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros, memiliki peran strategis terutama mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban, pusat pendidikan dan kebudayaan. Karena hanya dengan mengembalikan fungsi masjid yang universal akan mencegah anak-anak kita melakukan hal-hal negatif. Apalagi, kata Chaidir Syam, di setiap masjid yang telah memiliki perpustakaan masjid, selanjutnya akan membentuk ekosistem literasi masjid yang sehat dan produktif.
“ Saya menyambut baik dengan hadirnya Akademi Literasi Masjid Indonesia Kabupaten Maros, berperan ikut serta menjadikan Maros sebagai kabupaten Literasi” kata Chaidir Syam saat memberi sambutan pada pembukaan STQ Maros dan Kick Off ALIMA Maros.
Penggerak Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros, Bachtiar Adnan Kusuma, menegaskan kalau masjid tidak hanya menjadi tempat melaksanakan ibadah saja, melainkan masjid sebagai pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam.
Menurut BAK, selain sejarah mencatat masjid menjadi pusat peradaban dan tradisi keilmuan yang terdokumentasi dalam berbagai literatur juga menjadi dokumentasi pemikiran dan peradaban. Dan, penting yang mendasar bahwa tradisi dan budaya literasi berbasis masjid harus di tumbuhkembangkan melalui Gerakan Pembudayaan Minat Baca dan Literasi menjadi Gerakan Sosial yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara kolaboratif dan integratif.
BAK menegaskan kalau pemerintah tidak boleh sendiri, membutuhkan partisipasi masyarakat melalui gerakan voluenteer pegiat literasi Indonesia baik komunitas personal, maupun kelembagaan menjadi simpul kolaborasi bersama melalui wadah perjuangan bernama Akademi Literasi Masjid Indonesia Kabupaten Maros yang bertujuan memperjuangkan kapasitas, pemberian apresiasi, pemberdayaan masjid melalui Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan yang telah dicanangkan bersama Pengurus Pusat IKA BKPRMI dan Perpustakaan Nasional, pada Sabtu 14 Mei 2022 di Auditorium Perpustakaan Nasional, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta.
Apalagi kata BAK, Bupati Maros Dr.H.A.S. Chaidir Syam, S.IP.M.H. telah meluncurkan Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan Kabupaten Maros, Minggu 14 Agustus 2022 di Maros.
“Aksi nyata Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan Kabupaten Maros diwujudkan dengan MOU IKA BKPRMI Maros, DMI Kabupaten Maros dan Dinas Perpustakaan dan Kerasipan Kabupaten Maros, Wakaf Buku Bupati Maros mulai 2021-2025, pembentukan perpustakaan masjid, pemberian bantuan perpustakaan masjid sebagai aksi nyata membentuk dan memprakrasai sekaligus mendorong hadirnya perpustakaan di satuan masjid di Kabupaten Maros,” ujarnya.
“Terima kasih Bapak Bupati Maros Chaidir Syam telah menjadi terdepan dalam mewujudkan Gerakan Satu Masjid Satu Perpustakaan di Indonesia di Kabupaten Maros” tutup Bachtiar Adnan Kusuma.
Comment