Dari Dialog Anak Bangsa, Dr Yonggris : Budaya Kita Menentukan Masa Depan Indonesia

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Semua agama mengajarkan kebaikan. Salam, Shalom, dan Santi yang beranti damai, merupakan kata utama dalam sebuah agama. Sesungguhnya agama mengajarkan kedamaian.

Hal itu, diungkapkan Ketua Permabudhi Sulsel, Dr Yonggris Lao, dalam dialog anak bangsa dengan tema “Merajut Harmonisasi Hubungan Anak Bangsa Dalam Bingkai NKRI dan Menolak Rasisme”.


Kegiatan dilaksanakan Lensa Demokrasi bersama Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) PPT UIN Alauddin Makassar, di Hotel Trisula, Jalan Boulevard, Makassar, Selasa (17/9/2019).

Baca Juga : Dari Dialog Anak Bangsa, Pemerintah Harus Serius Jaga Kemananan dan Hubungan Sosial di Masyarakat

Menurut Yonggris, perubahaan dinamika sosial yang terjadi belakangan ini dipengaruhi banyak faktor, mulai dari politik, ekonomi, termasuk cara memaknai agama.

Meski begitu, lanjutnya, persoalan dinamika sosial tersebut, terutama pada persoalan agama dan rasisme bisa diatasi. Semua tergantung dari mindset masing-masing, sebagai faktor utama yang banyak mempengaruhi kehidupan manusia.

“Dalam kehidupan kita ada yang disebut Culture of War, yakni apabila kita melihat orang yang beda agama, organisasi, kita melihatnya sebagai musuh atau saingan, yang akan menimbulkan budaya perang. Jadi ada mindset dalam masyarakat bahwa kita telah tertanamkan budaya perang karena ada penafsiran agama, ras, dan sebagainya. Seperti kasus yang dialami saudara kita di papua,” jelas Yonggris.

Untuk itu, kata Yonggris, sangat penting untuk menumbuhkan kembali Peace of Culture, yaitu melihat orang lain yang berbeda ras, suku, agama dan lain-lain sebagai sahabat dengan motif saling percaya, berkolaborasi untuk memberikan manfaat yang sama.

“Indonesia akan ditentukan kita-kita yang memiliki budaya yang bagus, jika tidak maka Indonesi tidak akan maju. Jika kita ingin maju, kita harus cerdas untuk berkolaborasi dengan orang lain. Kedepannya pemimpin yang dibutuhkan adalah pemimpin yang memiliki kemampuan sosialisasi yang baik dengan orang-orang,” tutupnya.


Comment