MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Merayakan peringatan hari kemerdekaan bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya puluhan pemuda di Kota Makassar menggelar upacara bendera peringatan HUT ke-72 Republik Indonesia diatas perahu kayu tradisonal khas Sulawesi Selatan ‘Pinisi’ dan bawah laut perairan Pulau Samalona.

Pinisi ini berlayar dari Pantai Losari menuju perairan Pulau Samalona yang menjadi tempat berlabuh kapal Pinisi untuk melaksanakan upacara bendera. Puluhan pemuda yang terlibat ini tergabung dalam berbagai instansi, lembaga maupun komunitas seperti Yayasan Makassar Skalia, Marine Science Diving Club Universitas Hasanuddin, Pinisi Bagi Negeri, Yayasan Konservasi Laut, perwakilan media dan yang lainnya.

Upacara bendera di atas kapal Pinisi ini untuk pertama kalinya digelar di Makassar. Pinisi yang merupakan salah satu warisan budaya bangsa dan menjadi bagian dari masyarakat Indonesia turut mengambil peranan dalam perayaan kemerdekaan Indonesia yang 72 tahun bersama masyarakat Makassar.

Upacara berjalan khidmat dipimpin oleh Andi Muh. Agung Pratama AR sebagai pembina upacara yang juga membacakan teks proklamasi setelah sirine detik-detik proklamasi digaungkan. Upacara yang dilakukan diperairan pulau Samalona kemudian berakhir setelah bendera merah putih dikibarkan oleh pasukan pengibar bendera diantaranya Djodi Islami, Indah Kartika, dan Indra Dwiantara.

“Upacara bendera di atas kapal Pinisi dilakukan agar berbeda dari kegiatan perayaan HUT RI lainnya. Selain itu, Pinisi yang merupakan simbol kejayaan maritim bangsa Indonesia diharapkan mampu mebangkitkan semangat maritim masyarakat Indonesia. Dimana hal ini juga sejalan dengan nawacita nusantara saat ini”, ungkap Mirwan Anugrah, Program Manager Yayasan Makassar Skalia.

Setelah upacara pengibaran bendera dilaksanakan, kegiatan lalu dilanjutkan dengan upacara bawah laut, pemasangan fragmen transplantasi karang, serta pembersihan kebun karang yang merupakan program kerjasama Yayasan Makassar Skalia dengan MSDC UH yang tengah dijalankan.

Irfan Thofiq Firdaus dan Shandy Fajral Taupan, mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya turut menyampaikan kesan setelah mengikuti upacara, “Keren. Sebuah kegiatan yang kreatif, pengalaman yang baru, terlebih sebelumnya belum pernah naik Pinisi. Apalagi Pinisi kan sebuah ikon. Semoga kedepannya bisa lebih kreatif lagi”

Setelah upacara pengibaran bendera dilaksanakan, kegiatan lalu dilanjutkan dengan upacara bawah laut, pemasangan fragmen transplantasi karang, serta pembersihan kebun karang yang merupakan program kerjasama Yayasan Makassar Skalia dengan MSDC UH yang tengah dijalankan. Dirgahayu Republik Indonesia!

Pengibaran bendera bawah laut ini di pimpin langsun oleh Fahry Angryawan. Selain pengibaran, para peserta juga melakukan pemasangan fragmen transplantasi karang di Pulau Samalona.

Selain meningkatkan semangat nasionalisme, kegiatan ini juga bertujuan untuk tetap menyadarkan masyarakat agat tetap menjaga ekosistem laut.Karena berbeda dengan pengibaran bendera Merah Putih Bawah Laut pada umumnya, pada kesempatan ini MSDC UH juga melakukan Pemasangan Transplantasi Terumbu Karang dengan Rangka Spider.

“Setelah pemasangan Transplantasi terumbu karang tersebut, kami dari MSDC UH berharap agar laut yang selama ini menjadi sumber kehidupan masyarakat pesisir tetap terjaga.” Harap Andi Muh Agung Pratama AR selaku Ketua MSDC UH periode 2017/2018.