Dosen PNUP Latih Warga Latellang Bone Olah Tebu jadi Gula Cair dan Recengan

Dosen PNUP Latih Warga Latellang Bone Olah Tebu jadi Gula Cair dan Recengan

Dosen PNUP Latih Warga Latellang Bone Olah Tebu jadi Gula Cair dan Recengan

BERITA-SULSEL.COM – Dosen Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) membantu warga Desa Latellang Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone untuk mengolah gula merah tebu menjadi gula cair dan recengan.

Kegiatan dilakukan melalui skim Program Kemitraan Masyarakat yang didanai DRPM Kemenristekdikti. Para dosen ini terjun ke daerah pengabdian melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu dan Minggu (13-14/7/2019)


Dosen Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, Andi Muh Iqbal Akbar Asfar ST MT mengatakan, pemanfaatan gula tebu menjadi produk bernilai tambah masih sangat rendah untuk mendobrak harga jual gula tebu yang semakin rendah.

Kata dia, salah satu desa yang menjadi tempat pengabdian timnya yakni Desa Latellang Kecamatan Patimpeng, Kabupaten Bone.

“Saya bersama M Yasser SSi MSi, dosen Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang. Pengabdian kali ini menggandeng pula institusi lain yaitu dari STKIP Muhammadiyah Bone yakni Marlia Rianti SPt MM MSi Disamping tim inti, PKM ini melibatkan beberapa teknisi, dosen dan mahasiswa,” ujarnya.

Andi Iqbal berharap, dari pelatihan ini mendorong ekonomi masyarakat, khususnya Desa Latellang melalui diferensiasi produk gula merah tebu menjadi gula recengan.

“Kami berharap pemanfaatan gula tebu menjadi produk unggulan Desa Latellang, termasuk Kabupaten Bone” jelasnya.

Hal senada disampaikan M Yasser. Kata dia, pelatihan ini pada dasarnya dilakukan secara bertahap dimulai dari observasi, penyuluhan, pelatihan, dan pendampinan.

“Pelatihan yang kami berikan dimulai dari pengeloaan keuangan sederhana, sistem higienis produksi, pembuatan gula cair dan recengan,” ujarnya.

“Tak hanya itu, ada juga pelatihan pemasaran via online dengan memberikan website siap pakai kepada mitra,” tambah Yasser sebagai ketua tim pelaksana.

Kata dia, bantuan mesin yang diberikan akan mempermudah mitra dalam produksi gula cair dan gula recengan serta dapat dimanfaatkan pula dalam pembuatan gula semut maupun panganan lainnya, sehingga alat yang diberikan multi guna.

Ketua Kelompok usaha gula merah tebu Desa Latellang, Haeruddin mengatakan, antusiasme warga mengikuti pelatihan ini cukup besar. Pasalnya, sebagaian besar lahan Desa Latellang ditanami tebu untuk memenuhi kebutuhan produksi gula pasir di Pabri Gula Camming.

Namun, jelas Haeriuddin, sebagian lagi masyarakat mengolahnya menjadi gula merah. Hal ini disebabkan harga jual yang rendah, maka usaha gula merah tebu mulai berkurang.

“Saya sangat berterima kasih kepada PNUP dan STKIP yang telah memberikan kami pengetahuan berupa pelatihan keuangan, pembuatan gula cair dan recengan hingga proses pemasarannya, betul-betul inilah yang kami butuhkan,” ungkapnya.

Hal yang sama juga disampaikan angggota PKK Desa Latellang, A Tita. Kata dia, dirinya sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut.

“Kami sangat antusias, belum pernah ada pelatihan seperti ini disini, ternyata gula merah tebu bisa juga dijadikan produk lain seperti gula cair dan gula recengan. Pastinya harganya juga bisa lebih bagus dibandingkan harga sekarang,” ujarnya. (*)


Comment