Perusahan Pialang Berjangka, Solid Gold Berjangka Makassar Klaim Punya 151 Nasabah Baru

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – PT. Solid Gold Berjangka Cabang Makassar berhasil menambah jumlah nasabah baru sebanyak 151 orang atau meningkat 7,86% dari kuartal III tahun 2018.

Walau terjadi pengaduan dari seorang nasabah, namun tidak berarti mematahkan semangat SGB untuk terus melakukan pergerakan.


Pimpinan Cabang SGB Makassar, Kezia Pingkan D. Massie menjelaskan, pertambahan nasabah baru ini semakin mengukuhkan reputasi SGB Makassar dalam menjaga kepercayaan masyarakat yang tertarik berinvestasi pada produk perdagangan berjangka komoditi.

Begitupun pelayanan prima yang diberikan dengan membuka jasa konsultasi selama 24 jam oleh tim broker dan mengundang nasabah untuk berdiskusi langsung ke kantornya.

“Ini merupakan upaya jitu dalam meningkatkan loyalitas dan menarik nasabah lain untuk bergabung,” tuturnya.

Menampik permasalahan yang ada, Pingkan mengatakan jika pengaduan pihak nasabah yang terjadi tahun ini hanya seorang saja.

Ia mengungkapkan jika hal itu terjadi karena kesalahan komunikasi pihak keluarga dari nasabah itu sendiri.

“Kami telah melakukan mediasi bersama dengan menghadirkan seluruh stakeholder yang terkait hal ini, diantaranya pihak nasabah, SGB, mulai dari totur hingga pendamping, dan masalah itu terselesaikan tanpa menempuh jalur hukum,” jelasnya.

Pingkan juga menjelaskan peran pemberitaan yang sangat membantu. Katanya, publikasi telah membantu SGB meningkatkan edukasi kepada masyarakat khususnya di kota Makassar tentang pelayanan dan produk investasi perdagangan berjangka komoditi.

“Semakin banyak orang yang paham, maka menjadi lebih yakin terhadap peluang yang ditawarkan dari produk investasi kami. Semua itu terwujud berkat kerjasama erat dengan media yang terjalin sejak awal tahun ini juga diiringi perbaikan dari kualitas pelayanan di internal SGB Makassar,” terang Kezia.

Dari sisi volume transaksi, SGB Makassar mengalami koreksi tipis sebesar 1,67% menjadi 64.111 lot hingga akhir September 2019. Penurunan ini disebabkan adanya restrukturisasi kualitas nasabah dan upaya perusahaan dalam menjaga pelayanan.

Jangan Terbuai Keuntungan Besar Bisnis Pialang Berjangka

Ingin mendapat keuntungan sampai 300 persen, nasabah salah satu perusahaan pialang di Makassar mengaku malah rugi besar. Uang Rp160 juta yang sudah diinvestasikan tak kunjung berbuah.

Nasabah pun protes ke perusahaan pialang berjangka itu. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat dihindarkan. Begitulah gambaran nasib Yudith, alih-alih mendapat keuntungan dia malah menderita kerugian, uangnya habis. Tak bisa kembali lagi.

Pakar Ekonomi STIE Wira Bhakti Makassar, Dr Abdul Haris SE MSi mengatakan, dalam proses investasi pialang dengan komoditi emas dengan kontrak berjangka, seorang nasabah akan dibantu seorang wakil pialang atau broker.

Kata dia, broker ini akan menuntun seorang nasabah dalam setiap aspek transaksi dengan perusahaan pialang tersebut. Tapi, banyak hal yang harus harus menjadi perhatian khusus dengan jenis investasi ini.

“Jika seseorang yang tak memiliki pengetahuan khusus soal bisnis ini, sebaiknya jangan tergiur dengan keuntungan besar. Sebab, hampir tak ada laporan nasabah mendapat keuntungan dari bisnis ini,” ujarnya.

“Banyak pemberitaan terkait komplain nasabah dengan perusahaan berjangka seperti PT Kontak Perkasa Futures. Uang mereka yang jumlahnya ratusan juta, bahkan miliaran tiba-tiba saja habis begitu saja,” ujarnya.

Parahnya, jelas Dr Haris, nasabah tak bisa berbuat banyak. Bahkan, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) juga tak banyak memberikan bantuan soal kasus nasabah yang uangnya habis begitu saja.

Ingin Kaya Raya Tanpa Kerja

Alumni S3 Universitas Negeri Makassar (UNM) ini mengatakan, banyaknya orang yang ikut bergabung dalam bisnis pialan berjangka ini disebabkan janji akan keuntungan yang cukup besar.

“Semua yang nasabah perusahaan pialang yang merugi pada dasarnya percaya akan menerima laba besar hanya dengan duduk-duduk. Walau aturan wajar setiap orang berhak mendapat laba sambil dudk-duduk dengan modal yang diinvestasikan juga besar,” ujarnya.

Dr Haris mengingatkan setiap orang agar tak cepat mudah percaya dengan bisnis yang menjanjikan keuntungan besar tanpa mempelajarinya terlebih dahulu.

“Semoga orang berhenti berinvestasi di produk berjangka. Biarlah produk berjangka dimanfaatkan pebinis, pedagang yang memang membutuhkan kepastian harga komoditas atau valas,” ujarnya.


Comment