Bantaeng Bakal Jadi Pusat Pengembangan Benih Bawang Putih

BANTAENG, BERITA-SULSEL.COM – Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortilkultura ingin menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai daerah pengembangan benih bawang dan padi. Daerah ini disebut sebagai salah satu lumbung pertanian di Sulsel.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulsel, Ir Nurfitriani saat membuka rembug tani se-kabupaten Banteang di Lapangan Seruni, Senin, 29 April. Menurutnya, Bantaeng adalah salah satu daerah yang memiliki potensi pengembangan itu.


“Bantaeng ini daerah tiga dimensi. Punya dataran rendah, dan dataran tinggi serta pesisir pantai,” jelas dia.

Dia mengatakan, Bantaeng juga sudah mulai mengembangkan pertanian bawang putih di dataran rendah. Menurutnya, potensi ini bisa menjadikan Bantaeng menjadi daerah sentra pengembangan benih bawang putih di Sulsel.

“Kita di Sulsel tahun ini ada 150 hektare lagi tahun ini pengembangan bawang putih,” jelas dia.

Begitupun dengan bawang merah. Bantaeng adalah salah satu daerah penghasil bawang merah terbaik di Sulsel. Dia berharap, daerah ini juga bisa menjadi salah satu daerah penghasil benih bawang merah di Sulsel.

“Saya pernah mendapati, dua truk bawang merah dari Bantaeng yang akan dikirim ke provinsi lain. Ini artinya, bawang merah Bantaeng sudah berada di level nasional,” jelas dia.

Dia juga berharap, Bantaeng juga bisa menjadi salah satu produsen benih untuk talas safira atau satoimo. Pengembangan talas safira ini menjadi salah satu program andalah Pemprov Sulsel. Dia menyebut, Pemprov Sulsel kini berencana memenuhi permintaan pasar sebanyak 3.000 ton talas safira per tahun.

“Pada 2019 ini, Pemprov akan mengembangkan talas safira di 10 kabupaten. Diharapkan ketersediaan benih dari Bantaeng bisa melayani 10 kabupaten,” jelas dia.

Dia menambahkan, kebutuhaan benih lainnya adalah untuk benih padi. Menurutnya, kebutuhan benih padi berkualitas di Sulsel bisa mencapai 3000 ton untuk sekali musim tanam. Dari kebutuhan ini, Sulsel hanya memiliki sekitar 44 pesen benih padi yang berlabel.

“Kita harapkan juga padi terbaik Bantaeng bisa jadi benih untuk daerah lain di Sulsel,” jelas dia.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Bantaeng, Rahmania mengatakan, rembug tani ini dilakukan untuk mempertemukan pendapat dan tukar pikiran serta informasi antara petani dengan pemerintah. Sehingga, kebijaka pemerintah akan dapat membantu petani menghadapi semua masalah di Bantaeng.

“Adapun output yang diharapkan di antaranya petani dan pemeritah sepakati jadwal hambur, dan tanam,” jelas dia.

Dia mengatakan, pemerintah Kabupaten Bantaeng saat ini memang tengah konsen pada program-program pertanian. Dia menyebut, program andalan Pemkab Bantaeng di antaranya adalah jaminan ketersediaan benih dan pupuk serta asuransi pertanian.

“Fokus ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup petani di Bantaeng,” jelas dia.

Dia juga mengajak petani untuk melakukan peningkatan produksi teknologi ramah lingkungan. “Jika kita memakai kimia, kesuburan dan kelestarian lingkungan akan sulit terjaga,” kata dia.

Comment