Anggota DPRD Bulukumba Soroti Belanja Modal Baru 0,62 Persen

BULUKUMBA, BERITA-SULSEL.Com,- Anggota DPRD Bulukumba Fahidin HDK, menyoroti kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulukumba.

Pasalnya, hingga memasuki triwulan kedua 2022, realisasi anggaran masih sangat rendah.


Berdasarkan informasi realisasi anggaran hingga 31 Mei 2022, Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui belanja daerah baru 30,11 Persen.

Yang paling menyakitkan kata Fahidin, belanja modal untuk pembangunan daerah sama sekali tidak bergerak, yakni baru 0.62 persen.

“Ini sangat disayangkan dan ini baru terjadi. Kita sudah saksikan APBD tak bergerak sama sekali,” sesal Fahidin, Senin (13/6/2022).

Padahal APBD, lanjut ketua Komisi B DPRD Bulukumba itu, diperuntukkan kepada kesejahteraan masyarakat.

Sehingga Fahidin mengimbau pemda untuk segera merealisasikannya.

Pemerintah tidak boleh lama-lama menyimpan uang di kas daerah.

Fahidin mencontohkan, ibarat menyumbang ke masjid, uang tidak boleh lama tersimpan, karena pahala orang tak mengalir.

“Sama dengan APBD, melalui PAD, kita tarik retribusi itu untuk membangun masyarakat, membangun daerah, membangun kesejahteraan,” katanya.

Seharusnya, sudah masuk sisa perhitungan untuk triwulan kedua, namun hingga saat ini belum masuk juga.

“KUA-PPAS untuk APBD pokok tidak ada kabaranya, apalagi dengan APBD- Perubahan. Kita tidak mengerti apa kegiatan yang dilakukan pemkab,” kata Fahidin.

“Apakah ada sesuatu hal yang perlu dibuka bersama-sama sehingga kita bisa mengambil tanggungjawab masing-masing,” tambahnya.

Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Bulukumba, Andi Irma Damayanti, menjelaskan, rendahnya serapan anggaran karena masih banyak program yang belum berjalan.

“Kegiatan (pembangunan daerah) banyak di triwulan dua dan tiga, akan program-program besar itu ada di triwulan dua dan tiga sehingga itu yang mempengaruhi realisasi anggaran,” jelas Andi Irma.

Menurut Andi Irma, biasanya memang serapan anggaran di triwulan pertama tahun anggaran masih rendah, karena belum ada program-program besar yang berjalan.

“Semua program infrastruktur yang besar anggarannya itu ada di triwulan dua dan tiga, jadi secara jadwal memang serapan anggaran itu mulai masif di triwulan dua dan tiga dan seterusnya,” tambahnya.

Comment