Sita 38 Gram Sabu, BNN Sebut Bone Darurat Narkoba, Kasat Narkoba “Aku 2 Bal Biasa Saja”

Dikirimi Sabu Dari Lapas, Warga Bone Dibekuk BNN

BONE, BERITA-SULSEL.COM– Selama hampir 7 bulan, Sat Res Narkoba Polres Bone sukses membekuk pelaku narkoba dengan barang bukti sabu mencapai 44 gram, namun gebrakan muncul dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Bone yang mampu membekuk bandar dan menyita sabu seberat 38 gram hanya dalam sehari.

Diakhir masa jabatan, Kepala BNN Bone, Muharram Saude, kemudian menggelar press release, Rabu (24/7/19) lalu, dan dengan tegas memyampaikan kepada awak media bahwa sebenarnya di Bone masih banyak penyalahgunaan narkoba bahkan saat ini Bone sedang darurat narkoba.


“Sebenarnya hampir di setiap wilayah Bone itu ada narkoba, silahkan kalau ada yang mau bantah” ucapnya.

Seorang yang diduga bandar, MM, kata Muharram adalah jaringan Lapas dimana MM mendapatkan barang dari narapidana kasus narkoba yang kini mendekam di Lapas Bollangi Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan.

“Ini jaringan lapas, barangnya dikirim oleh BT yang dulu pernah ditembak betisnya waktu ditangkap, mungkin masih ada yang ingat” lanjutnya.

Muharram juga sesumbar mampu menangkap bandar tanpa bantuan pihak Sat Res Narkoba Polres Bone, dan menurutnya salah jika ada yang mengatakan Bone sudah menurun dalam hal penyalahgunaan narkoba.

“Saya bukan bawahan Polres Bone, kenapa mau katakan menurun kalau kenyataannya masih banyak” tegasnya.

Menyikapi pernyataan itu, Kasat Res Narkoba Polres Bone, Theodorus Echeal Setiawan, sempat terusik dan mengingatkan kalau pernyataan Muharram sebelumnya yang menyebut inisial 10 polisi terlibat narkoba bahkan belum bisa dibuktikan sampai sekarang. Theo pun menanggapi Muharram yang sukses menyita sabu 38 gram dalam sehari dan sudah berani menyebut Bone darurat narkoba.

“Aku 2 bal biasa aja, kemarin yang dimusnahkan itu 90 gram lebih hasil kerjaku sama anggotaku tapi gak berani bilang Bone darurat narkoba” ujar Theo.

Sementara Muharram sendiri menambahkan pesan agar penggantinya bisa bekerja dengan baik walau dengan anggaran yang terbatas. Muharram tidak ingin anggaran dijadikan alasan minimnya pengungkapan kasus narkoba karena mereka semua sudah digaji oleh negara. (eka)


Comment