Wajib Nonton, Ini Sinopsis Film “Pulang Tak Harus Rumah” Karya Anak Bugis

Wajib Nonton, Ini Sinopsis Film "Pulang Tak Harus Rumah" Karya Anak Bugis

BONE, BERITA-SULSEL.COM– – Dibintangi Alfi Rafael Karim sebagai Jehan, pelajar SMP Makassar yang hidup ditengah keluarga berkecukupan, film garapan DL Entertainment berjudul Pulang Tak Harus Rumah, sukses membuat penonton baper dan terharu.

Film karya Rusmin Nuryadin ini, mengambil latar sebuah kampung di Sulawesi Selatan dan menghadirkan para pemeran bugis dari Makassar dan Kabupaten Bone. Film bergenre drama keluarga ini wajib ditonton bersama keluarga.


Baca Juga

“Pulang Tak Harus Rumah” Tayang di Planet Cinema Bone, Film Keluarga Sarat Edukasi

Antusias Siswa SMK Negeri 1 Bone, Seminar Internet Baik Bersama Telkomsel

Aktivis Bone Soroti Calon Bupati Sibuk Cari Partai, Miskin Gagasan

Diawal cerita, Jehan diantarkan oleh ibunya untuk tinggal bersama kakeknya, Puang Sinar, selama sebulan karena ayah dan ibunya sangat sibuk di kantor. Tak terbiasa dengan kehidupan kampung, Jehan menelpon ibunya untuk dijemput karena tak betah.

Namun, suasana hati Jehan berubah ketika mengenal seorang teman perempuan bernama Uleng. Jehan yang terbiasa dengan game di gadgetnya, perlahan berubah karena memiliki teman-teman baru. Kehadiran Bos Emmang, membuat drama keluarga ini berwana karena aksi kocaknya.

Pada akhirnya, Jehan sudah mau diajak main, menonton pertunjukan adat di kampungnya dan ikut ke Masjid bersama sang kakek. Perasaan haru penonton muncul ketika Jehan dijemput kembali oleh ibunya untuk pulang ke kota.

Hubungan ibu dan kakeknya yang selama ini tegang, akhirnya mencair ketika sang ibu melihat kedekatan Jehan dengan kakeknya. Tak hanya itu, hubungan ayah dan ibunya pun membaik ketika keduanya menghadiri acara di sekolah Jihan.

Produser film Pulang Tak Harus Rumah, Liany, mengatakan film ini memakan waktu 4 bulan sebelum tayang di Makassar, Januari lalu. Film ini, kata Liany, sudah tayang di 30 kota.

“Kita produksi tahun lalu, September. Talentnya full putra daerah, orang makassar, ada satu orang Bone. Film ini temanya tentang pendidikan karakter anak, karena tidak bisa dipungkiri anak-anak sekarang susah dipisahkan dari gadget”, tutur Liany.

Liany berharap film ini diterima semua kalangan, khususnya anak-anak dan remaja di Kabupaten Bone. Film drama keluarga ini juga diharapkan mampu membuat penonton, khususnya orangtua, mengenang kembali masa-masa mereka hidup tanpa gadget yang tak kalah menyenangkan. (eka)

Comment