MAROS, BERITA-SULSEL.COM – Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Maros berhasil terkumpul hingga Rp283,7 miliar hingga akhir Desember 2024.
Jika dipersentasikan, maka capaian PAD Maros sepanjang tahun mencapai 99,04 persen dari total target yakni Rp286,4 miliar.
Plt Kepala Badan Pendapatan (Bapenda) Maros, Takdir mengatakan ada tiga Organisasi Perangkat Daerah yang bahkan berhasil melapaui pengahasilan lebih dari 100 persen.
Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perhubungan, dan Pertanahan berhasil mengumpulkan Rp409 juta atau 107,71 persen dari total target yakni Rp380 juta.
RSUD dr La Palaloi mengumpulkan Rp55,9 miliar atau 103,62 persen dari target Rp54 miliar.
Bapenda mengumpulkan Rp188 miliar atau 102,58 persen dari taget Rp183 miliar.
Selanjutnya, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup mengumpulkan Rp153 juta atau 102,3 persen dari target Rp150 juta
Takdir juga menyebutkan ada tiga OPD yang berhasil mengumpulkan penghasilan lebih dari 90 persen.
Dinas Pertanian mengumpulkan Rp386 juta atau 96,73 persen dari target Rp400 juta
Takdir merinci, Dinas Kesehatan mengumpulkan Rp25,6 miliar atau 91,84 persen dari target Rp27,9 miliar.
Dinas Perikanan mengumpulkan Rp792,4 juta atau 95,28 persen dari target Rp900 juta.
“Perlu kita tambahkan bahwa OPD yang mencapai target minimal diatas 90 persen diharapkan kepada Bupati memberikan reward sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan PAD tahun 2025,” katanya, Minggu (5/1/2025).
Sementara itu, Kepala Inspektorat ini menyebutkan ada tiga OPD yang capaiannya masih sangat jauh dari target.
OPD yang dimaksud adalah Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga hanya berhasil mengumpulkan Rp3.9 miliar atau 57.18 persen dari target Rp7 miliar.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan hanya mengumpulkan Rp1,9 miliar atau 68,59 persen dari target Rp3,6 miliar
Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Ketenagakerjaan hanya mengumpulkan Rp5,5 miliar atau 65,25 persen dari total target Rp8,5 miliar.
Takdir mengatakan rendahnya capaian PADketiga OPD ini tidak lepas dari sejumlah kendala, misalnya Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga terkendala kerusakan fasilitas di objek wisata.
“Juga penurunan kunjungan akibat musim hujan, serta persaingan dengan destinasi wisata lain,” katanya.
Dinas Kopumdag menghadapi banyak tunggakan dari penyewa lods dan ruko pasar.
“Serta kerusakan pasar yang membuat pedagang enggan menempati lokasi,” imbuhnya.
Dinas Penanaman Modal terdampak kebijakan Perda yang menurunkan tarif retribusi, sehingga memengaruhi potensi pendapatan
Comment