LDII Sulsel Ikuti Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan

Personel Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan turut serta mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Pelataran Trans Studio, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/8/2019) pagi.

Personel Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan turut serta mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Pelataran Trans Studio, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/8/2019) pagi.

MAKASSAR, BERITA-SULSEL.COM – Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sulawesi Selatan turut serta mengikuti apel kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Pelataran Trans Studio, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/8/2019) pagi.

Personil LDII yang hadir mengikuti upacara sekitar 25 orang dari kalangan pemuda dan pengurus harian. Pengurus harian LDII Sulawesi Selatan yang hadir antara lain sekretaris Ishak Andi Ballado SE dan wakil ketua Asdar Mattiro SSos dan Muchtar Mannan SH. Juga hadir wakil sekretaris Ridwan Yahya SE dan Ismail Arifin SPd.


Wakil Ketua DPW LDII Sulawesi Selatan Asdar Mattiro SSos mengungkapkan, instansi yang mengundang LDII mengikuti apel yaitu Kodam XIV Hasanuddin. Suratnya ditandatangani oleh Aster.

“Kodam XIV Hasanuddin melibatkan LDII karena sudah terjalin kerjasama antara kedua belah pihak sejak lama. Termasuk diantaranya bela negara dan olahraga bersama,” ungkap Asdar.

LDII Sulawesi Selatan, kata Asdar, ingin mengambil peran mencegah kebakaran hutan. “Apabila dibutuhkan, LDII siap berperan aktif untuk terjun ke lapangan,” kata Asdar.

Asdar mengatakan, pihaknya berbincang dengan anggota TNI. Masuk ke dalam hutan merupakan sebuah kesulitan tersendiri. Pertama, akses untuk masuk hutan. Kedua, untuk membawa peralatan ke tengah hutan sangat sulit.

“Bila terjadi kebakaran di tengah hutan lebat susah untuk dipadamkan, kecuali dari udara,” sebutnya.

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dalam sambutannya menyampaikan, luas hutan yang mengadami degradasi di Indonesia hingga saat ini sudah mencapai sekitar 57 juta hektar.

“Sementara upaya rehabilitasi hutan dan lahan tidak seimbang dengan laju degradasi hutan sebesar 1,6 sampai 2,8 juta hektar per tahun,” katanya.

Tahun 2018 saja hingga saat ini, ungkap gubernur, kejadian kebakaran hutan di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai 98 hektar.

“Bisa saja meluas dan terus meningkat. Apalagi sampai saat ini hujan hampir belum turun di setiap kabupaten/kota dan cenderung kemarau hingga akhir tahun,” ungkap gubernur. (*)


Comment