BKKBN Sulsel Edukasi Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja di Luwu

BKKBN Sulsel Edukasi Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja di Luwu

LUWU UTARA, BERITA-SULSEL.COM – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kabupaten Luwu bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan menggelar kegiatan Pendampingan pelaksanaan Edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja (PKBR) di Pusat Informasi Konseling Remaja (PIKR) dan Bina Keluarga Remaja (BKR) Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Luwu, Selasa (4/5/2021)

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Luther Bijak sebelum membuka kegiatan ini dalam arahannya mengatakan, bahwa edukasi PKBR sangat penting dilaksanakan guna menciptakan memberikan edukasi kepada para remaja dalam menjalani kehidupan sehari-hari.


“Pendampingan ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada remaja melalui PIK Remaja dan kader BKR terkait kehidupan di masa remaja dan mempersiapkan diri menghadapi masa setelah remaja sebelum memasuki jenjang pernikahan,” jelasnya.

Materi Edukasi Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja dibawakan oleh Widyaiswara Bidang Penelitian dan Pengembangan (Lalitbang) Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel, Sitti Chairunnisa, yang membahas tentang Ketahanan Remaja

“Ketahanan remaja adalah sebuah kondisi yang menggambarkan kemampuan seorang remaja untuk mengendalikan diri, menghindari diri, dan menolak segala perilaku negatif yang dapat merugikan dirinya dan orang lain serta menyebabkan dirinya tidak mampu melewati 5 (lima) transisi kehidupan remaja”, jelas Chairunnisa

Menurut Chairunnisa, Tidak semua yang kita rencanakan itu pasti akan berhasil, apalagi tidak merencanakannya. Hari depan suatu bangsa dapat diperkirakan dengan melihat kondisi remaja/pemuda dan usaha-usaha yang dibuat untuk membangun remaja/pemuda saat ini. Sekitar 600 juta gadis di seluruh dunia “menghilang” dari agenda Pembangunan karena menghadapi banyak kerentanan seperti ketidaksetaraan gender, kekurangan gizi, pernikahan anak, dan kehamilan usia remaja

“Remaja saat ini harus mulai merencanakan dan mempersiapkan diri untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi 5 transisi kehidupan remaja, yaitu Mempraktekkan Pola Hidup Sehat, Melanjutkan Sekolah, Mencari Pekerjaan, Menjadi Anggota Masyarakat dan Memulai Kehidupan Berkeluarga”, lanjutnya

Chairunnisa juga memaparkan 10 Dimensi Kesiapan berkeluarga, diantaranya adalah Kesiapan Usia, Kesiapan Fisik, Kesiapan Mental, Kesiapan Finansial, Kesiapan Moral, Kesiapan Emosi, Kesiapan sosial, Kesiapan Interpersonal, Kesiapan Hidup dan Kesiapan Intelektual.

Selain dari BKBBN Sulsel, narasumber dalam kegiatan ini yakni Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Luwu, H. Jufri, dengan materi mempersiapkan rumah tangga dari sisi agama dan Kepala Seksi Program Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kab Luwu, Rahmawati, membawakan materi tentang kesehatan reproduksi.

Comment